Langsung ke konten utama

Jumlah Bank Sampah di DKI Masih Minim

Bank Sampah Di DKI Masih Minim
Sumber: beritajakarta.com
Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Isnwa Adji mengakui, jumlah bank sampah saat ini masih sangat minim. Padahal, keberadaan bank sampah itu dapat mengurangi sampah di sumber hingga 50 persen.
Dikatakan Isnawa, 234 bank sampah yang ada saat ini, jumlahnya tidak sebanding denagn banyaknya RW di Jakarta.  
"Masih jauh dari angka ideal, DKI Jakarta saat ini hanya ada 234 bank sampah, bandingkan dengan jumlah RW yang ada belasan ribu," ujar Isnawa Adji, Jumat (30/10), saat meninjau tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Dia menambahkan, setiap harinya sampah dari Jakarta yang dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantargebang, bisa mencapai 6.500 ton. Padahal, jika sampah itu dipilah terlebh dahulu di bank sampah, jumlahnya mungkin bisa berkurang dan bisa bermanfaat ekonomis bagi masyarakat.
"Di seksi Kecamatan Gambir saja bisa dapat sampai Rp4 juta sebulannya, artinya sebenarnya sangat menariklah, hanya saja merubah kebiasaan masyarakat masih butuh waktu," kata Isnawa.
Dengan sampah yang tereduksi habis, sambung Isnawa, lingkungan jadi lebih bersih dan buangan sampah ke TPA Bantargebang menjadi menurun.
"Penambahan bank sampah masih menjadi salah satu prioritas untuk mengurangi beban sampah di DKI Jakarta," tandas Isnawa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.