Langsung ke konten utama

Jakbar Siap Tata Kawasan Pasar Pagi Asemka

Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Barat, telah menyiapkan strategi guna menghalau pedagang kaki lima (PKL) kembali berjualan di jalanan sekitar kawasan Pasar Pagi Asemka. 
Sumber: Beritajakarta.com
Sekretaris Kota Jakarta Barat, Asril Marzuki mengatakan, sejumlah strategi yang dilakukan diantaranya, penjagaan pasca penertiban maupun penataaan di sekitar kawasan tersebut.
“Pasca penertiban, petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) akan disiagakan untuk menghalau PKL kembali turun ke jalan,” kata Asril, Kamis (29/10).
Dia menambahkan, Pemkot Jakarta Barat juga akan melakukan penataan atau beatufikasi di kawasan Pasar Pagi Asemka dengan mengatur parkir kendaraan serta menata pot tanaman agar lebih tertib, indah dan nyaman.
“Kita akan atur parkir kendaraan bermotor di sekitar Pasar Pagi sehingga tidak terjadi lagi kemacetan lalu lintas, serta menata pot tanaman agar pedagang tidak memiliki ruang lagi untuk berdagang di sana," papar Asril. 
Sebelumnya, ratusan petugas gabungan yang terdiri dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), TNI, Polri dan Petugas Prasarana Sarana Umum (PPSU), bersama  Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKP) DKI Jakarta, menggelar penertiban PKL di kawasan Pasar Pagi Asemka.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.