Langsung ke konten utama

DKI Siap Salurkan Kredit ke 100 PKL

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyalurkan kredit kepada 100 pedagang kaki lima (PKL) binaan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) DKI Jakarta. Setiap PKL akan mendapatkan kredit masing-masing Rp 10 juta
"Didalam benak saya, jika satu pedagang saya kasih Rp 10 juta, kalau Rp 1 triliun bisa membantu 100 ribu pedagang. Sehingga pedagang tidak perlu jatuh ke rentenir yang bunganya 50 sampai 60 persen," ujar Basuki Tjahja Purnama, Gubernur DKI Jakarta, saat menghadiri penandatanganan akad kredit di Pasar Taman Puring, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (30/10).
Sumber: Beritajakarta.com
Basuki mengatakan, menjadi pedagang sangat mudah, hanya bagaimana membeli barang yang murah dengan kualitas yang baik dan bagus. Namun memang hal tersebut diperlukan modal, jika tidak punya modal dan hutang, maka harga akan dimahalkan.
"Saya kira dengan bunga 12 persen setahun dan satu persen sebulan, maka pedagang akan cicil lebih ringan," katanya.
Direktur Utama Bank DKI, Kresno Sediarsi mengatakan, penyaluran "Kredit Monas25" kepada para pedagang binaan Dinas KUMKMP ini secara khusus diberikan pada para PKL yang terdaftar di lokasi binaan (lokbin) dan lokasi sementara (loksem). Pemberian fasilitas pembiayaan tersebut dengan plafond maksimal Rp 10 juta dan minimal Rp 5 juta dengan jangka waktu 6 bulan sampai 1 tahun.
Menurut Kresno, 100 PKL yang mendapatkan kredit berasal dari sembilan lokbin, yakni 40 PKL Taman Puring, 18 PKL Singgalang, 14 PKL Barito, 4 PKL Palmerah, 6 PKL Sunda Kelapa, 5 PKL Nyi Ageng Serang, 4 PKL Pasar Minggu, 7 PKL Meruya Ilir dan 3 PKL Bintaro.
"Pedagang UMKM yang berhak mendapatkan fasilitas kredit yakni pedagang yang telah memiliki kartu ATM Bank DKI, melakukan pembayaran retribusi melalui Bank DKI dan memiliki KTP DKI," tandasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Bahagianya Peserta Itsbat dan Nikah Massal

Suasana suka cita dan haru menyelimuti pasangan-pasangan yang menjadi peserta itsbat dan nikah massal yang difasilitasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Ya, bertepatan dengan malam Tahun Baru, sebanyak 574 pasangan mengikuti itsbat dan nikah massal di Park and Ride Thamrin 10, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Perasaan bahagia di antaranya diungkapkan oleh pasangan termuda Jimmy (19) dan Rizka (19) yang telah resmi menjadi suami istri. Jimmy yang tercacat sebagai warga Cikini, Jakarta Pusat mengatakan, dirinya sangat terkesan dan beterima kasih kepada Pemprov DKI yang telah memfasilitasi nikah massal tanpa dipungut biaya alias gratis. "Keluarga dan teman-teman juga ikut hadir, saya sangat berbahagia sekali," ujarnya, Senin (31/12) malam. Sementara Rizka, istri Jimmy menuturkan, berbagai keperluan, termasuk mahar telah disiapkan oleh Pemprov DKI. "Alhamdulillah, pernikahan kami disaksikan langsung oleh Pak Gubernur dan keluarga," ungkapnya. Ke