Langsung ke konten utama

DPRD Sahkan Raperda Kepariwisataan Jadi Perda

DPRD Sahkan Raperda Kepariwisataan Jadi Perda
Sumber: beritajakarta.com
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta mengesahkan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Kepariwisataan menjadi Peraturan Daerah (Perda) Kepariwisataan, Jumat (30/10). Dalam perda tersebut diatur seluruh aspek kepariwisitaan termasuk hiburan malam.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, pihaknya mengapresiasi kecermatan dan kesungguhan dewan dalam mempersiapkan Perda Kepariwisataan. Basuki yakin, perda tersebut mampu meningkatkan sektor pariwisata DKI Jakarta.
"Kami berterima kasih dan mengapresiasi upaya dewan menyelesaikan peraturan tentang kepariwisataan di DKI. Dalam pelaksanaannya, eksekutif berharap, dukungan, masukan saran dan kritik tentang praktek kepariwisataan sehingga mampu meningkatkan kontribusi kepada daerah," katanya, Jumat (30/10).
Sementara, anggota DPRD DKI Jakarta, Achmad Nawawi mengatakan, disahkannya reperda tersebut menjadi perda untuk mengatur setiap pemangku kepentingan pariwisata secara terpadu dan memberikan arah pengembangan potensi wista agar dapat terus tumbuh. Selain itu, perda tersebut diharapkan dapat melestarikan kekayaan budaya untuk kepentingan pariwisata, sosial ekonomi dan ilmu pengetahuan.
"Selain itu diharap dapat memacu semangat cinta tanah air, nasionalisme dan patriotisme," tandasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.