Langsung ke konten utama

Wisata Kantor Wali Kota Jaktim Sediakan Informasi Lowongan Kerja

Wisata Kantor Wali Kota Fasilitasi Para Pencari Kerja
Sumber: beritajakarta.com
Wisata Kantor Wali Kota Jakarta Timur yang digelar setiap akhir pekan akan diikuti Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jakarta Timur dengan menggelar layanan jemput bola bursa kerja. Dalam kesempatan tersebut Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans) Jakarta Timur akan memberikan informasi kepada pencari kerja perusahaan mana saja yang membuka lowongan.
Kepala Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jakarta Timur, Atok Baroni Hidayat mengatakan, bursa kerja yang digelar bukan seperti bursa kerja pada umumnya, namun lebih kepada layanan jemput bola.
"Ini konsepnya bukan seperti job fair, tidak mempertemukan perusahaan dan pekerja. Kami hanya menginformasikan, ada brosur dan pamflet dari perusahaan-perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan. Nanti kita buka stan, di mana akan ada delapan staf Sudinakertrans Jaktim," kata Atok, Jumat (30/10).
Dikatakan Atok, sedikitnya sudah ada 18 perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan. Sambil menikmati berbagai hiburan dan jajanan kuliner di Wisata Kantor Wali Kota, pencari kerja juga bisa memperoleh informasi terkait formasi dan persyaratan yang ditentukan oleh perusahaan, sehingga penyerapan pencari kerja bisa ditempatkan pada perusahaan yang sesuai dengan kompetensi.
"Kita masih komunikasi terus sama perusahaan-perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja, kemungkinan besar ada penambahan," tutur Atok.
Selain memberikan informasi lowongan pekerjaan, Sudinakertrans Jaktim juga bekerja sama dengan Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) Jakarta Timur untuk menyediakan kendaraan Mobile Training Unit (MTU).
"Pelatihan jemput bola dengan MTU bertujuan menginformasikan kepada masyarakat keberadaan pelatihan yang diadakan oleh PPKD, para pencari kerja juga bisa praktek langsung di situ, besok itu khusus salon dan AC," ungkap Atok.
Ditambahkan Atok, layanan jemput bola versi Sudinakertrans ini sebagai upaya untuk mengentaskan dan menekan angka pengagguran di Jakarta Timur.
"Itu program kerja yang utama, melalui pembukaan kesempatan kerja yang diarahkan untuk kesejahteraan masyarakat. Kalau animonya bagus, kami akan lapor ke kepala dinas agar kegiatan bisa dilaksanakan secara rutin dan berkesinampungan. Dan tidak menutup kemungkinan untuk menghadirkan perusahan-perusahaan, layaknya job fair," tandas Atok.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.