Langsung ke konten utama

70 Lapak PKL Pasar Palmerah Barat Ditertibkan

Puluhan lapak pedagang kaki lima (PKL) di Pasar Palmerah Barat, Jakarta Barat, ditertibkan petugas. Para pedagang yang umumnya menjual sayur mayur dan pakaian, menggelar lapak di atas trotoar dan bahu jalan.
Camat Palmerah, Zeri Ronazi mengatakan, ada sekitar 70 lapak serta gerobak PKL yang diangkut oleh Satpol PP. Meskipun sudah sering diperingati, namun pada PKL masih tetap melanggar aturan berdagang.
Sumber: Beritajakarta.com
"Kita sudah tertibkan sering, diperingati ya lebih sering. Karena tetap bandel, langsung kita angkut lapak dan gerobaknya," ujar Zeri, Jumat (30/10).
Penertiban PKL di Pasar Palmerah Barat dimulai sekitar pukul 04.00. Dengan mengerahkan 70 personel dari Satpol PP, Polisi, TNI dan petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU). Untuk mengangkut kayu-kayu lapak dan gerobak, empat truk milik Satpol PP dan Suku Dinas Kebersihan Jakarta Barat juga dilibatkan.
Selain menertibkan lapak PKL, petugas juga membongkar beberapa bangunan liar yang dijadikan tempat usaha. "Mereka sudah keterlaluan dengan mendirikan lapak permanen, sehingga menutupi saluran air, makanya kita bongkar. Ini merupakan jawaban atas keluhan masyarakat melalui Qlue," tandas Zeri.
Ke depan, pihak Kecamatan Palmerah akan menempatkan personel Satpol PP untuk menghalau PKL membuka lapak di atas trotoar dan juga bahu jalan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.