Langsung ke konten utama

Data Kader Jumantik Harus Sesuai Fakta

Seluruh kader jumantik di setiap wilayah agar memberikan data yang valid terkait Angka Bebas Jentik (ABJ). Hal ini diperlukan untuk mendeteksi potensi penularan dan penyebab penyebaran Demam Berdarah Dangue (DBD), sehingga bisa dilakukan tindakan penanggulangan.
"Data-data yang disampaikan harus real. Saya minta dari puskesmas juga menyampaikan agar jumantik memberikan data yang valid, supaya kita bisa mengambil kebijakan itu tepat," kata Bambang Musyawardana, Wali Kota Jakarta Timur, saat melakukan pemantauan PSN di Kelurahan Utan Kayu Selatan, Matraman (30/10).
Sumber: Beritajakarta.com
Menurut Bambang, jangan karena ingin terlihat bagus, data di lapangan dimanipulasi. "Jangan di laporan ABJ-nya bagus tapi kenyataan di lapangan kasus DBD tinggi, ini sangat tidak arif. Karena data ini nyampe ke pimpinan, anda dan kita bisa kena," ucapnya.
Bambang mencontohkan kasus DBD yang ada di Kecamatan Matraman lebih rendah dari Kecamatan Duren Sawit, periode Januari-Oktober. "Di sini (Kecamatan Matraman) dari Januari sampai Oktober cuma 64 kasus DBD, lebih kecil dibandingkan di Duren Sawit yang memang tinggi kasusnya. Lalu kalau kemudian sampai ditemukan malah di sini yang tinggi, kan celaka," tandas Bambang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.