Langsung ke konten utama

Jembatan Timbang Hong Xin Steel Disegel

Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) DKI Jakarta melakukan ‎penyegelan jembatan timbang Hong Xin Steel di Jalan Raya Bekasi, Jakarta Timur. Pasalnya tanda tera di dua jembatan itu dinilai menyalahi UU No. 2 Tahun 1981 tentang meterologi legal.



" Alat ukurnya sudah lama tidak ditera, kita segel 1 alat timbangan jembatannya sampai proses gelar perkara selesai"
"Alat ukurnya sudah lama tidak ditera, kita segel satu alat timbangan jembatannya sampai proses gelar perkara selesai," ujar Ety Syartika, Kepala Bidang Pengawasan, Pengendalian dan Perlindungan Konsumen Dinas KUMKMP DKI Jakarta, Kamis (28/4).
Menurutnya fungsi timbangan adalah menimbang barang yang tonasenya besar tapi diatas truk. Sehingga bisa diketahui selisih berat muatan sebelum dan setelah dibo‎ngkar.‎
"Selama ini memang kita jalankan fungsi pembinaan, tapi ini kan perusahaan besar kita nilai pasti tahu aturanlah makanya langsung kita tindak saja," katanya.
Selain itu pihaknya juga memberikan sanksi pada PT Johnson yang dinilai memalsukan dokumen tera. Menurutnya diduga perusahaan mencetak sendiri nomor seri seolah-olah sudah dilakukan peneraan timbangan ukurnya.
"Alatnya kita tidak segel, tapi akan kita lakukan gelar perkara juga, kita libatkan pihak Polda, kita panggil penanggung jawabnya, alasan mereka sih menggunakan jasa pihak ketiga dalam peneraan alat ukur," tandasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.