Langsung ke konten utama

DKI Selidiki Data PNS Fiktif

DKI Cek Data PNS Fiktif
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengaku telah memberikan instruksi kepada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta untuk mengecek data pegawai negeri sipil (PNS) fiktif.

" Di DKI nggak sampai segitu (ribuan,-red) kata Pak Suradika (Kepala BKD). Dia sudah cek"
Kemunculan data para PNS fiktif di lingkungan Pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta ini dinilai terjadi akibat sistem pendataan pegawai belum sempurna.
"Di DKI nggak sampai segitu (ribuan,-red) kata Pak Suradika (Kepala BKD). Dia sudah cek," kata Basuki di Balai Kota DKI, Rabu (27/4).
Menurut Basuki, berdasarkan hasil pengecekan data, terhitung ada sekitar 60-an PNS fiktif di Pemprov DKI Jakarta.
"Ini bisa saja terjadi karena sistemnya memang belum baik, baru kami buat sekarang," ucapnya.
Sementara itu, Kepala BKD DKI Jakarta, Agus Suradika mengatakan telah melakukan pengecekan terhadap data PNS. Dari hasil penelusurannya ada 1.848 PNS yang tidak memasukan elektronik Pendataan Ulang Pegawai Negeri Sipil (e-PUPNS). Namun setelah didalami sebagian besar PNS tersebut ternyata sudah berstatus pensiun.
"Sebetulnya ada 1.848 PNS yang tidak mengisi e-PUPNS. Dari 1.848 ini 1.400 yang memang sedang kami lacak. Ada 1.000 sekiannya adalah pegawai yang pensiun tapi masih tercatat di Badan Kepegawaian Negara (BKN). Nah 68 orang itu memang ada pegawai yang tidak melakukan e-PUPNS tapi masih menerima gaji," tandasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.