Langsung ke konten utama

DKI Tanggung Biaya Perbaikan Rusun

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menanggung semua biaya perbaikan rumah susun (rusun) di Ibukota. Warga tidak akan dibebankan apapun, karena sudah membayar sekitar Rp 15 ribu perhari.


"Kalau kamu sewa sama orag Rp 400-600 ribu, kalau ada jendela rusak pintu rusak kamu perbaiki sendiri loh. Tapi kalau di rusun kami yang perbaiki lho "
"Kalau bilang Rusun Marunda pintu rusak, kami perbaiki. Memang proyek lama yang kurang baik," kata Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur DKI Jakarta, di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (28/4).
Warga diminta untuk melaporkan jika ada bagian rusun yang mengalamai kerusakan. Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Jakarta akan menginventarisir kerusakan yang terjadi.
"Kamu kalau punya rumah, juga bisa rusak. Tapi kalau yang tinggal di rusun walaupun rusak itu bukan beban biaya anda yang perbaiki, tapi kami yang akan perbaiki," ujarnya.
Basuki mengaku tidak akan membebani warga dengan perbaikan rusun tersebut. Berbeda jika mereka menyewa rumah ditempat lainnya, semua biaya tersebut ditanggung oleh penyewa.
"Kalau kamu sewa sama orag Rp 400-600 ribu, kalau ada jendela rusak pintu rusak kamu perbaiki sendiri loh. Tapi kalau di rusun kami yang perbaiki lho," tandasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.