Langsung ke konten utama

DKI Bangun Berbagai Konsep Rusun Untuk Nelayan

Sumber: beritajakarta.com
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, akan membangun berbagai konsep rumah susun (rusun) untuk nelayan. Sehingga nelayan yang akan direlokasi memiliki banyak pilihan untuk menempati rusun.

Konsep yang ditawarkan seperti rusun tematik di Muara Angke, rusun dengan budidaya ikan maupun hasil laut di Kepulauan Seribu atau rusun di Cakung Green. Sehingga nelayan tetap memiliki mata pencaharian seperti biasanya.
"Kami juga mau bikin pengolahan ikannya, supaya nelayan naik. Silahkan nelayan mau tinggal yang mana. Kami punya pilihan buat nelayan, Anda mau tinggal di rusun tematik Rusun Muara Angke, Anda mau di Kepulauan Seribu dengan budidayanya atau di Cakung Green," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (29/4).
Basuki mengaku sengaja memperbanyak rusun untuk nelayan. Karena ke depan penataan kawasan pesisir pantai akan diperluas. Sehingga nelayan juga memiliki pilihan untuk tempat tinggalnya.
"Jadi sengaja kami bagi supaya bebas. Karena nanti Kali Item mau saya bongkar karena mereka reklamasi nutupin hilir, makanya Angke  dan Kanal Banjir Barat susah turun. nah itu yang mau kita gali, bikin tanggul," tegasnya.
Lokasi lain yang juga direncanakan dibangun rusun yakni di lahan milik Nusa Kirana. Basuki berencana membeli lahan seluas 300 hektare untuk pembangunan superblok. Nantinya rusun-rusun itu diperuntukan bagi pekerja di Port of Jakarta.
"Seperti lahan milik Nusa Kirana. Dia kan mau perluasan di Kelapa Gading 300 an hektare, perusahaan real estate nih. Saya mau tawar boleh nggak jual untuk pemerintah. Kalau boleh beli, kami mau bangun superblok untuk semua pekerja di Port of Jakarta," tandasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Bahagianya Peserta Itsbat dan Nikah Massal

Suasana suka cita dan haru menyelimuti pasangan-pasangan yang menjadi peserta itsbat dan nikah massal yang difasilitasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Ya, bertepatan dengan malam Tahun Baru, sebanyak 574 pasangan mengikuti itsbat dan nikah massal di Park and Ride Thamrin 10, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Perasaan bahagia di antaranya diungkapkan oleh pasangan termuda Jimmy (19) dan Rizka (19) yang telah resmi menjadi suami istri. Jimmy yang tercacat sebagai warga Cikini, Jakarta Pusat mengatakan, dirinya sangat terkesan dan beterima kasih kepada Pemprov DKI yang telah memfasilitasi nikah massal tanpa dipungut biaya alias gratis. "Keluarga dan teman-teman juga ikut hadir, saya sangat berbahagia sekali," ujarnya, Senin (31/12) malam. Sementara Rizka, istri Jimmy menuturkan, berbagai keperluan, termasuk mahar telah disiapkan oleh Pemprov DKI. "Alhamdulillah, pernikahan kami disaksikan langsung oleh Pak Gubernur dan keluarga," ungkapnya. Ke