Langsung ke konten utama

PHL Kecamatan Menteng Klaim Honornya Dipotong

PHL Kecamatan Menteng Ngaku Honornya Dipotong Rp300 RibuSejumlah pekerja harian lepas (PHL) di Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, mengaku sudah tujuh bulan ini gajinya dipotong sebesar Rp 300 ribu dari yang sudah ditetapkan Rp 2,7 juta per bulan.  
" Kita untuk menghidupi keluarga saja sudah susah, gaji juga tetap dipotong. Kita selama ini tidak tahu mau ngadu kemana"
Dari pengakuan salah seorang PHL di sana, pemotongan gaji itu mereka alami sejak Januari hingga Juli 2015.  Mereka mengaku, tidak diberitahu untuk tujuan apa pemotongan gaji tersebut. 
"Kita untuk menghidupi keluarga saja sudah susah, gaji juga tetap dipotong. Kita selama ini tidak tahu mau ngadu kemana," ujar salah seorang PHL yang enggan disebutkan namanya, Rabu (30/9).
Dia menambahkan, di Kecamatan Menteng ada delapan PHL yang dipotong gajinya sejak Januari lalu. Bahkan, gaji ke-13 mereka juga dipangkas sebesar Rp1 juta.
"Kita harap bisa disampaikan ke Pak Gubernur yang sudah berjanji akan menindak tegas pejabat pemotong uang gaji para PHL," ucapnya.
Camat Menteng, Lilik Yuli Handayani, ketika dikonfirmasi soal ini mengatakan, tidak mengetahui adanya pemotongan honor PHL, karena pihaknya selama ini menggaji PHL sebesar Rp 2,7 juta setiap bulannya dengan sistem transfer langsung ke rekening PHL bersangkutan .
"Penggajiannya menggunakan transfer Bank DKI langsung ke rekening mereka," tandas Lilik.
SUMBER: BERITAJAKARTA.COM

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Trotoar di Gambir Marak Parkir Liar

Sumber: beritajakarta.com Trotoar yang baru saja diperbaiki, di Jalan Balikpapan dan Jalan Hasyim Ashari, Gambir, Jakarta Pusat dipenuhi mobil yang parkir sembarangan. Hal ini jelas menggangu fungsi trotoar untuk penjalan kaki.