Pembersihan sampah di Kanal Banjir Timur (KBT) masih belum maksimal. Ini disebabkan kurangnya armada pengangkut sampah yang sudah diangkat dari aliran KBT.
" Kita terus terang mobil truknya kurang. Armada Unit Pengelola Kebersihan (UPK) Badan Air di Jakarta Timur hanya delapan unit"
"Kita terus terang mobil truknya kurang. Armada Unit Pengelola Kebersihan (UPK) Badan Air di Jakarta Timur hanya delapan unit," ujar Mahmudin, Kepala Satuan Pelaksana Wilayah I UPK Badan Air Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Rabu (30/9).
Menurut Mahmudin, jumlah tersebut belum ideal. Karena seharusnya, tersedia dua unit truk pengangkut sampah khusus kali per wilayah kecamatan. "Minimimal satu kecamatan dua sampai tiga unit armada. Mudah-mudahan dengan anggaran ini bisa terpenuhi," kata Mahmudin.
Mahmudin mengatakan, proses pengangkutan sampah dari kali hingga ke badan jalan untuk kemudian diangkut oleh truk pengangkut sampah yang memakan waktu. Inilah yang kerap menyebabkan terjadinya penumpukan sampah.
"Jadi gini sistemnya, kita angkat dari bawah ke atas. Ketika truk UPK Badan Air jadwalnya ke situ baru diangkut. Kan itu juga ada berapa tahapan, untuk sampai ke mobil itu bisa tiga kali gerek," tuturnya.
Ditambahkan Mahmudin, pengangkutan sampah dari badan kali hingga langsung ke truk bisa memakan waktu dua hari, karena medannya yang sulit.
"Tingkat kesulitannya cukup tinggi, berapa meter ke bawah. Terus terang kalau semua kendaraan terpenuhi, angkat langsung angkut, itu maunya," tandas Mahmudin.
SUMBER: BERITAJAKARTA.COM
Komentar
Posting Komentar