Langsung ke konten utama

Dinas KUMKMP DKI Tera Ulang Instalasi Meter 100 Taksi

Dinas KUMKMP DKI Tera Ulang Instalasi Meter 100 TaksiDinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) DKI melakukan t‎era ulang atau pengujian instalasi meter 100 unit taksi Bluebird. Ini untuk mengantisipasi adanya permainan tarif dengan melakukan perubahan argo meteran taksi.
" Jumlah taksi yang ditera, ada 100 unit dari Bluebird. Satu taksi dikenakan retribusi Rp 10 ribu"
"Jumlah taksi yang ditera, ada 100 unit dari Bluebird. Satu taksi dikenakan retribusi Rp 10 ribu," ujar Sri Indrastuti, Kepala Unit Pengelola Teknis (UPT) Balai Metrologi Dinas KUMKMP DKI, Rabu (30/9).
Sri mengatakan, tera ulang ini dilakukan dengan menguji kilometer taksi menggunakan alat roll tester. Dari pengujian tersebut, instalasi meter angkutan taksi dihitung berdasarkan waktu dan jarak persekian kilometer sesuai dengan standar meter taksi.
"Di situ nanti ketahuan apabila ada taksi yang memakai argo kuda. Meteran yang dirubah bisa kelihatan," katanya.
Menurut Sri, pengujian waktu pada instalasi meter taksi dilakukan dengan menggunakan stop watch. Semen‎tara pengujian jarak pada meteran dihitung memakai roll tester. Pasca ditera ulang, alat meteran tarif taksi diberi segel, yang berlaku untuk satu tahun.
"‎‎‎Alat uji kita totalnya ada lima unit. Pelayanan tera ulang meter taksi selesai dalam waktu 6 menit per taksi," tuturnya.
Dari perizinan angkutan umum taksi di Jakarta, tercatat ada 27.353 unit yang beroperasi. "Dan yang sudah ditera itu 20.895 unit," tandasnya.
SUMBER: BERITAJAKARTA.COM

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.