Langsung ke konten utama

Penyerapan Anggaran Sudin Tata Air Jakbar Baru 8 Persen



Sumber: beritajakarta.com
Penyerapan anggaran Suku Dinas Tata Air Jakarta Barat hingga September 2015 baru mencapai delapan persen. Rendahnya penyerapan anggaran tersebut disebabkan lambannya proses lelang di Unit Layanan Pengadaan (ULP) DKI Jakarta.
Kasudin Tata Air Jakarta Barat, Harun M Ali mengatakan, penyerapan anggaran sebesar delapan persen itu dialokasikan untuk pembayaran honor pekerja harian lepas (PHL) dan pembelian bahan bakar minyak (BBM) untuk alat operasional di antaranya pompa stasioner.
“Kami berupaya agar serapan anggaran semakin optimal. Sebab, tidak ada lagi seksi perencanaan, kami meminta anggota staf lain untuk menggantikan tugas tersebut,” ujarnya, Selasa (29/9).
Kepala Seksi Pemeliharaan Sistem Pengendali Banjir, Suku Dinas Tata Air Jakarta Barat, Santo menambahkan, anggaran normalisasi saluran penghubung (PHB) dan waduk pada tahun 2015 mencapai Rp 245 miliar. Namun, pengerjaan secara fisik hingga saat ini belum ada karena sebagian besar masih dilelang.
"Kami perkirakan anggaran baru dapat terserap pada bulan Oktober 2015,” ucapnya.
Menurut Santo, proses pelelangan yang membutuhkan waktu cukup lama disebabkan lamanya pembahasan mengenai Rencana Umum Pelelangan (RUP) dan Rencana Pelaksanaan Pelelangan (RPP).
Pembahasan kedua dokumen itu biasanya meliputi spesifikasi alat, perencanaan harga satuan barang, hingga detail harga perkiraan sendiri (HPS).
“Proses pembahasan RUP dan RPP itu sangat alot. Namun, kami saat ini berupaya agar anggaran terserap penuh,” tandasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Bahagianya Peserta Itsbat dan Nikah Massal

Suasana suka cita dan haru menyelimuti pasangan-pasangan yang menjadi peserta itsbat dan nikah massal yang difasilitasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Ya, bertepatan dengan malam Tahun Baru, sebanyak 574 pasangan mengikuti itsbat dan nikah massal di Park and Ride Thamrin 10, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Perasaan bahagia di antaranya diungkapkan oleh pasangan termuda Jimmy (19) dan Rizka (19) yang telah resmi menjadi suami istri. Jimmy yang tercacat sebagai warga Cikini, Jakarta Pusat mengatakan, dirinya sangat terkesan dan beterima kasih kepada Pemprov DKI yang telah memfasilitasi nikah massal tanpa dipungut biaya alias gratis. "Keluarga dan teman-teman juga ikut hadir, saya sangat berbahagia sekali," ujarnya, Senin (31/12) malam. Sementara Rizka, istri Jimmy menuturkan, berbagai keperluan, termasuk mahar telah disiapkan oleh Pemprov DKI. "Alhamdulillah, pernikahan kami disaksikan langsung oleh Pak Gubernur dan keluarga," ungkapnya. Ke