Langsung ke konten utama

Pangkalan Ojek Aplikasi di Kebayoran Baru Sulit Ditertibkan

Pangkalan Ojek Aplikasi di Kebayoran Baru Sulit DitertibkanPihak Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, mengaku kesulitan menertibkan pengemudi ojek berbasis aplikasi yang mangkal sembarangan. Trotoar dan juga bahu jalan di beberapa titik, saat ini dijadikan pangkalan ojek tersebut.
" Mereka protes saat kita tertibkan, dengan alasan sudah dilegalkan pemerintah. Kendalanya kita tidak punya kewenangan menindak untuk alat transportasinya, paling kita usir"
Camat Kebayoran Baru, Edy Suherman mengatakan, pihaknya telah melakukan penertiban di beberapa lokasi. Namun banyak pengojek yang melakukan protes saat diusir.
"Mereka protes saat kita tertibkan, dengan alasan sudah dilegalkan pemerintah. Kendalanya kita tidak punya kewenangan menindak untuk alat transportasinya, paling kita usir," ujarnya, Rabu (30/9).
Bahkan, lanjut Edy, mereka malah mengusulkan agar kita memfasilitasi dan melindungi ojek aplikasi. "Katanya tidak mungkin keliling selama 12 jam, sehingga mereka butuh tempat istirahat," ucapnya.
Meskipun begitu, Edy memerintahkan Satpol PP Kecamatan Kebayoran Baru untuk mencegah trotoar, taman, ataupun bahu jalan di wilayahnya dijadikan pangkalan ojek.
"Saya sudah perintahkan Satpol PP untuk usir mereka. Seperti di Jalan Cipaku dekat Pasar Santa ada ratusan sudah kami usir, dan di Taman Tumbuh Kembang Jalan Pakubuwono. Karena kalau dibiarkan semakin penuh," tandasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.