Langsung ke konten utama

Jakpus akan Perketat Penjualan Daging Anjing

Sumber: beritajakarta.com
Mengantisipasi penularan penyakit rabies melalui anjing, Suku Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan (KPKP) Jakarta Pusat, kembali memperketat pengawasan di lapangan. Setidaknya lokasi-lokasi penjualan daging anjing akan didata dan diawasi. Dari sini akan ditelusuri juga tempat pemotongan dan daerah pemasoknya.

Kepala Suku Dinas KPKP Jakarta Pusat, Mulyadi mengatakan, berdasarkan data yang ada, saat ini terdapat 23 lapo penjual daging anjing dan dua kios agen daging anjing. Sejauh ini tidak ada tempat pemotongan anjing di wilayahnya. Sebab daging anjing yang dijual sudah dalam bentuk karkas.
“Jakarta sudah bebas rabies sejak lama. Namun untuk tetap mempertahankan sebagai daerah bebas rabies, kita terus lakukan pengawasan daging anjing maupun anjing hidup yang berkeliaran,” ujar Mulyadi, Rabu (30/9).
Pengawasan daging anjing maupun anjing hidup itu sendiri mengacu pada Perda Nomor 11 Tahun 1995 tentang Pengawasan Hewan Rentan Rabies serta Pencegahan dan Penanggulangan Rabies. Dalam perda ini dibahas pula soal pemasukan dan pengeluaran hewan penular rabies.
Saat ini pihaknya baru meninjau tempat penjualan daging anjing di Pasar Senen. Di pasar ini terdapat dua kios atau agen yang setiap harinya menjual kurang lebih 45 ekor daging anjing dalam bentuk karkas. Setiap kilogram daging anjing dijual seharga Rp 45 ribu.
Disebutkan, di Jakarta Pusat terdapat 25 lokasi penjualan daging anjing. Lokasinya  masing-masing terdapat di Kecamatan Senen sebanyak 12 lokasi. Dua diantaranya adalah terdapat di Pasar Senen yang merupakan agen daging anjing. Kemudian Tanah Abang empat lokasi, Cempaka Putih tiga lokasi, Kemayoran dan Johar Baru masing-masing dua lokasi. Selain itu Menteng dan Sawah Besar masing-masing satu lokasi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.