Langsung ke konten utama

Pemkot Jaksel Gandeng Kota Osaki Jepang Kelola Sampah


Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Selatan menerima kunjungan perwakilan Pemerintah Kota (Pemkot) Osaki dari Prefektur Kagoshima, Jepang, Selasa (27/11).

Dalam kunjungan ini, Pemkot Osaki menawarkan kerja sama alih teknologi menggunakan mesin pengolahan sampah modern.

"Sistemnya seperti bank sampah. Warga terlebih dahulu memilah sampah untuk kemudian disetorkan ke bank sampah lalu diolah menggunakan mesin," ujar Jayadi, Sekretaris Kota (Sekko) Jakarta Selatan, saat menerima perwakilan dari Pemkot Osaki dari Prefektur Kagoshima, Jepang di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Selasa (27/11).

Nantinya, sambung Jayadi, mesin pengolahan sampah modern tersebut akan ditempatkan di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Pesanggrahan.

Sementara itu perwakilan Pemkot Osaki dari Prefektur Kagoshima, Matsumoto Shoji mengungkapkan, mesin pengolahan sampah tersebut merupakan pemberian dari JICA kepada Indonesia. Nantinya, sambung Matsumoto, pihaknya ditunjuk untuk memberikan pendampingan selama tiga tahun kepada pengelola mesin pengolahan sampah tersebut.

"Ada lima macam mesin yaitu mesin press platik, press styrofoam, mesin cacah botol plastik, mesin press kertas, mesin press kaleng, dan satu unit timbangan truck," tandasnya.


Artikel ini tayang di - Beritajakarta.id

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.