Langsung ke konten utama

400 Peserta ikuti Sosialisasi Pajak Daerah di Jaktim


Sebanyak 400 peserta mengikuti kegiatan sosialisasi peningkatan pajak daerah, di kantor wali kota Jakarta Timur, Kamis (29/11). Peserta merupakan para pengurus RT/RW, LMK, Dewan Kota, lurah/camat, kepala UKPD dan perwakilan dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI).
 
Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat Jakarta Timur, Ari Sonjaya mengatakan, sosialisasi ini untuk meningkatkan pemahaman tentang pentingnya pajak. Diharapkan ada sinergitas antara Suku Badan Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah (PPRD) dengan unit-unit terkait dalam upaya bersama-sama mendongkrak perolehan pajak.

"Dari sosialisasi ini kita berharap para peserta dapat menyampaikan pada para wajib pajak untuk segera melunasi tunggakan pajaknya. Karena pajak ini juga akan dikembalikan pada masyarakat dalam bentuk pembangunan di daerahnya," kata Ari Sonjaya.

Sementara, Kasuban Pajak dan Retribusi Daerah Jakarta Timur, Johari mengatakan, target perolehan pajak daerah tahun 2018 ini sebesar Rp 2,73 triliun. Namun hingga saat ini baru tercapai Rp 1,84 triliun atau sekitar 67,4 persen.
 
"Upaya lain dalam mendongkrak perolehan pajak daerah adalah, saat ini Pemprov DKI sedang mengeluarkan kebijakan penghapusan sanksi denda bagi penunggak PBB- P2. Ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin agar tidak dikenai sanksi yang tegas," tandasnya.

Menurutnya, jika peluang ini tak segera dimanfaatkan para wajib pajak maka pihaknya akan mengambil tindakan dengan melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk melakukan penagihan.


Artikel ini tayang di - Beritajakarta.id

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Bahagianya Peserta Itsbat dan Nikah Massal

Suasana suka cita dan haru menyelimuti pasangan-pasangan yang menjadi peserta itsbat dan nikah massal yang difasilitasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Ya, bertepatan dengan malam Tahun Baru, sebanyak 574 pasangan mengikuti itsbat dan nikah massal di Park and Ride Thamrin 10, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Perasaan bahagia di antaranya diungkapkan oleh pasangan termuda Jimmy (19) dan Rizka (19) yang telah resmi menjadi suami istri. Jimmy yang tercacat sebagai warga Cikini, Jakarta Pusat mengatakan, dirinya sangat terkesan dan beterima kasih kepada Pemprov DKI yang telah memfasilitasi nikah massal tanpa dipungut biaya alias gratis. "Keluarga dan teman-teman juga ikut hadir, saya sangat berbahagia sekali," ujarnya, Senin (31/12) malam. Sementara Rizka, istri Jimmy menuturkan, berbagai keperluan, termasuk mahar telah disiapkan oleh Pemprov DKI. "Alhamdulillah, pernikahan kami disaksikan langsung oleh Pak Gubernur dan keluarga," ungkapnya. Ke