Langsung ke konten utama

Dispusip DKI Gelar Diskusi untuk Tingkatkan Minat Baca Warga


Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) DKI Jakarta menggelar diskusi bertemakan "Gerakan Pembudayaan Kegemaran Membaca di Provinsi DKI Jakarta", di Ruang Auditorium Perpustakaan Umum Daerah Provinsi DKI Jakarta, Kompleks Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (29/11).

Kepala Dispusip DKI Jakarta, Wahyu Haryadi mengatakan, peserta diskusi ini merupakan penggiat literasi dari taman bacaan masyarakat (TBM) yang ada di Jakarta. Bahasan, kritik dan saran dalam diskusi tersebut akan menjadi acuan dalam penyusunan program-program Dispusip DKI ke depan.

"Outputnya jelas bagaimana meningkatkan minat baca di masyarakat Jakarta. Oleh karena itu masukan yang ada akan kita kolaborasikan dengan program-program di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan," ujar Wahyu.

Menurut Wahyu, pihaknya selama ini terus berupaya menumbuhkan minat baca, terutama terhadap anak-anak. Salah satunya dengan pembuatan pojok baca di ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA). Selain itu ada mobil perpustakaan keliling yang melakukan jemput boleh ke permukiman atau tempat strategis untuk anak membaca.

" Mencerdaskan kehidupan masyarakat dan meningkatkan minat membaca di masyarakat sebenarnya tidak hanya peran Dispusip tapi kita perlu adanya dukungan masyarakat juga," tandasnya.


Artikel ini tayang di - Beritajakarta.id

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.