Langsung ke konten utama

Dinas PE Bakal Perbanyak Sumur Resapan


Dinas Perindustrian dan Energi (PE) DKI Jakarta akan terus memperbanyak sumur resapan sebagai salah satu upaya untuk mengatasi terjadinya land subsidance atau penurunan muka tanah.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas PE DKI Jakarta, Ricki M Mulia mengatakan, pada tahun 2019, Dinas PE akan membangun 1.300 sumur resapan berkedalaman tiga meter.

"Kami juga akan membangun sebanyak 33 sumur resapan dengan kedalaman 30 hingga 40 meter yang bisa menyuplai air ke dalam akuifer," ujarnya, Selasa (27/11).

Menurutnya, meminimalisir terjadinya penurunan muka tanah, Dinas PE terus mengencarkan pengawasan untuk melakukan pengendaliam terhadap pemakaian air tanah secara berlebihan dan tidak sesuai aturan.

"Bagi yang kedapatan melanggar aturan, kita berikan teguran, peringatan, penyegelan, hingga penutupan," katanya.

Ricki menjelaskan, saat ini telah dibangun 11 sumur pantau sistem telemetri (real time monitoring) untuk mengamati kondisi muka air tanah di Jakarta. Sedangkan, pada tahun ini ada penambahan lima sumur pantau.

"Tahun depan kami akan bangun 21 sumur pantau baru. Selain itu, kami juga membangunan Stasiun Ekstensometer untuk memantau penurunan tanah per lapisan batu," terangnya.

Ia menambahkan, penurunan muka tanah disebabkan oleh sejumlah faktor seperti, konsolidasi alamiah dari litologi Jakarta yang relatif muda, eksploitasi air tanah secara berlebihan, berat beban dari bangunan, tektonik, dan struktur geologi.


Artikel ini tayang di - Beritajakarta.id

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Bahagianya Peserta Itsbat dan Nikah Massal

Suasana suka cita dan haru menyelimuti pasangan-pasangan yang menjadi peserta itsbat dan nikah massal yang difasilitasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Ya, bertepatan dengan malam Tahun Baru, sebanyak 574 pasangan mengikuti itsbat dan nikah massal di Park and Ride Thamrin 10, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Perasaan bahagia di antaranya diungkapkan oleh pasangan termuda Jimmy (19) dan Rizka (19) yang telah resmi menjadi suami istri. Jimmy yang tercacat sebagai warga Cikini, Jakarta Pusat mengatakan, dirinya sangat terkesan dan beterima kasih kepada Pemprov DKI yang telah memfasilitasi nikah massal tanpa dipungut biaya alias gratis. "Keluarga dan teman-teman juga ikut hadir, saya sangat berbahagia sekali," ujarnya, Senin (31/12) malam. Sementara Rizka, istri Jimmy menuturkan, berbagai keperluan, termasuk mahar telah disiapkan oleh Pemprov DKI. "Alhamdulillah, pernikahan kami disaksikan langsung oleh Pak Gubernur dan keluarga," ungkapnya. Ke