Langsung ke konten utama

Kepesertaan BPJS Kesehatan di DKI Capai 70 Persen

Keikutsertaan BPJS Kesehatan di DKI Capai 70 Persen
Sumber: beritajakarta.com
Kepesertaan warga dalam Badan Penyelanggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di Ibukota mencapai 70 persen. Diharapkan, nantinya semua warga Jakarta terdaftar dalam program jaminan kesehatan nasional ini.

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengaku telah meminta lurah dan puskesmas mendata warganya yang belum memiliki jaminan kesehatan.
"Kami nggak ingin satu penduduk pun yang nggak ada (memiliki) jaminan kesehatan," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (1/9).
Bagi warga yang tidak mampu, sambung Basuki, akan dibiayai oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Tahun ini pihaknya menganggarkan sebesar Rp 1,2 triliun untuk pembayaran premi warga kurang mampu. Namun hanya untuk kelas tiga saja.
"Ini kan gotong royong, semangat gotong royong ini lah yang membuat orang merasa mau nyumbang," ujarnya.
Direktur Utama BPJS Kesehatan, Fahmi Idris mengatakan, Jakarta akan dijadikan percontohan penerapan provinsi sehat semesta. Artinya, semua warga Jakarta harus memiliki jaminan kesehatan tanpa terkecuali.
"Poin kerjasamanya adalah, menjadikan DKI sebagai provinsi sehat semesta di mana semua semua warganya punya jaminan kesehatan, siapapun," tandasnya.
Dia menambahkan ada beberapa cara keikutsertaan dalam BPJS Kesehatan, yakni dibiayai oleh pemerintah, dibiayai oleh perusahaan tempat bekerja, serta mandiri.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Trotoar di Gambir Marak Parkir Liar

Sumber: beritajakarta.com Trotoar yang baru saja diperbaiki, di Jalan Balikpapan dan Jalan Hasyim Ashari, Gambir, Jakarta Pusat dipenuhi mobil yang parkir sembarangan. Hal ini jelas menggangu fungsi trotoar untuk penjalan kaki.