Langsung ke konten utama

Pasar Jaya Usulkan PMP Rp 370 Miliar di APBD Perubahan

PD Pasar Jaya mengajukan usulan dana Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) sebesar Rp 370 miliar dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Perubahan tahun 2016.


"Usulan dana PMP 2016 dialokasikan untuk membangun sebanyak 20 pasar rakyat dengan total dana sebesar Rp 225 miliar "
Dana PMP ini dialokasikan untuk membiayai pembangunan pasar rakyat, penguatan sistem manajemen serta usaha distribusi ritel dan agro.
"Usulan dana PMP 2016 dialokasikan untuk membangun sebanyak 20 pasar rakyat dengan total dana sebesar Rp 225 miliar," terang Arief Nasrudin, Dirut PD Pasar Jaya saat rapat kerja gabungan Komisi B dan C DPRD DKI dalam rancangan KUPA PPAS perubahan APBD 2016 di ruang Banggar DPRD DKI, Rabu (31/8).
Ia mengatakan, pihaknya juga mengalokasikan dana PMP sekitar Rp 1,3 miliar untuk penguatan sistem manajemen.
"Kami menargetkan terus berupaya meningkatkan sistem manajemen dengan menargetkan meraih sertifikat ISO," ujarnya.
Arief menjelaskan, PD Pasar Jaya juga sedang mengembangkan usaha ritel dan agro dengan membangun kawasan perkulakan di Pasar Induk Kramat Jati. Pembangunan kawasan perkulakan modern itu diperkirakan akan menelan dana ratusan miliar yang diperoleh dari sisa dana PMP 2014 sebesar Rp 26 miliar.
"Sisanya, kami mengalokasikan dana sebesar Rp 74 miliar melalui usulan dana PMP 2016 untuk pembangunan kawasan perkulakan modern yang diperuntukkan bagi pedagang PD Pasar Jaya," katanya.
Sementara anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Prabowo Soenirman meminta kepastian apakah manajemen PD Pasar Jaya akan meminta kembali tambahan dana PMP di tahun mendatang.
"Jika dewan menyetujui usulan PMP 2016, tahun depannya apakah akan minta tambahan lagi?," tandasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Bahagianya Peserta Itsbat dan Nikah Massal

Suasana suka cita dan haru menyelimuti pasangan-pasangan yang menjadi peserta itsbat dan nikah massal yang difasilitasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Ya, bertepatan dengan malam Tahun Baru, sebanyak 574 pasangan mengikuti itsbat dan nikah massal di Park and Ride Thamrin 10, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Perasaan bahagia di antaranya diungkapkan oleh pasangan termuda Jimmy (19) dan Rizka (19) yang telah resmi menjadi suami istri. Jimmy yang tercacat sebagai warga Cikini, Jakarta Pusat mengatakan, dirinya sangat terkesan dan beterima kasih kepada Pemprov DKI yang telah memfasilitasi nikah massal tanpa dipungut biaya alias gratis. "Keluarga dan teman-teman juga ikut hadir, saya sangat berbahagia sekali," ujarnya, Senin (31/12) malam. Sementara Rizka, istri Jimmy menuturkan, berbagai keperluan, termasuk mahar telah disiapkan oleh Pemprov DKI. "Alhamdulillah, pernikahan kami disaksikan langsung oleh Pak Gubernur dan keluarga," ungkapnya. Ke