Langsung ke konten utama

Rumah dan Mobil Warga Kelapa Dua Wetan Masih Terendam

Akibat meluapnya air dari Waduk Rawa Babon, sebanyak 20 rumah warga RT 01 dan 03, RW 08, Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Jakarta Timur hingga, Senin (29/8) sore masih tergenang. Selain itu, 15 mobil milik warga pun terendam.


" Mobil warga juga terendam, termasuk punya saya. Tapi sekarang sudah dievakuasi"
Pantauan Beritajakarta.com, puluhan rumah yang tergenang ini terletak di Jalan Haji Ba'in dan Gang Darul Amal. Lokasi kedua jalan ini berseberangan terpisah oleh Jalan PKP Raya. Belasan mobil milik warga di Jalan Haji Ba'in yang terparkir di garasi rumah dan pinggir jalan terendam air.
Tri Rohiyani (42), warga RT 001/08 mengatakan, genangan sudah terjadi sejak Sabtu (27/8) lalu sekitar pukul 21.00. Kondisi terparah terjadi saat Minggu (28/8) sekitar pukul 02.00 dinihari dengan ketinggian air mencapai 80 sentimeter. Namun hingga Senin sore ini belum ada tanda-tanda surut.
"Baru kali ini banjir seperti ini. Dulu bulan April pernah terjadi namun tidak separah ini," kata Tri.
Akibat banjir ini ia harus mengungsi ke rumah adiknya di Pondok Gede, Bekasi. Sebab air masih menggenang di dalam rumahnya dengan ketinggian sekitar 60 sentimeter. Ia khawatir banyak ular masuk ke dalam rumah. Apalagi lokasinya dekat dengan Waduk Rawa Babon.
"Mobil warga juga terendam, termasuk punya saya. Tapi sekarang sudah dievakuasi," tuturnya.
Lurah Kelapa Dua Wetan, Budy Hartati mengatakan, pintu air longsor pada hari Minggu sekitar pukul 01.00 dinihari. Kemudian air meluap hebat sekitar pukul 02.00. Sejauh ini tidak ada warga yang diungsikan. Banjir terjadi karena pintu air yang tak berfungsi. Kemudian diperparah dengan longsornya tanah di dekat pintu air.
"Pembangunan pintu air ini mangkrak beberapa bulan. Sehingga air waduk tidak bisa dialirkan ke saluran penghubung yang ada," tandasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Bahagianya Peserta Itsbat dan Nikah Massal

Suasana suka cita dan haru menyelimuti pasangan-pasangan yang menjadi peserta itsbat dan nikah massal yang difasilitasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Ya, bertepatan dengan malam Tahun Baru, sebanyak 574 pasangan mengikuti itsbat dan nikah massal di Park and Ride Thamrin 10, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Perasaan bahagia di antaranya diungkapkan oleh pasangan termuda Jimmy (19) dan Rizka (19) yang telah resmi menjadi suami istri. Jimmy yang tercacat sebagai warga Cikini, Jakarta Pusat mengatakan, dirinya sangat terkesan dan beterima kasih kepada Pemprov DKI yang telah memfasilitasi nikah massal tanpa dipungut biaya alias gratis. "Keluarga dan teman-teman juga ikut hadir, saya sangat berbahagia sekali," ujarnya, Senin (31/12) malam. Sementara Rizka, istri Jimmy menuturkan, berbagai keperluan, termasuk mahar telah disiapkan oleh Pemprov DKI. "Alhamdulillah, pernikahan kami disaksikan langsung oleh Pak Gubernur dan keluarga," ungkapnya. Ke