Langsung ke konten utama

DKI Minta UNHCR Mendata Pengungsi di Jakarta

Pemprov Minta UNCHR Mendata Pengungsi di Jakarta
Sumber: beritajakarta.com
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meminta United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) Indonesia, memperhatikan dan mendata keberadaan para pengungsi, khususnya dari Rohingnya, yang berkeliaran di ibu kota.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DKI Jakarta, Ratiyono menjelaskan, untuk mengantisipasi dampak buruk keberadaan para pengungsi, pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan UNCHR.
"Ini sebenarnya masalah pemerintah pusat. Peranan Pemprov DKI terhadap para pengungsi di Jakarta, tetap menjaga kehidupan mereka. Namun untuk menjaga keamanan kami akan terus berkoordinasi dengan instansi terkait," jelas Ratiyono, usai membuka rapat koordinasi tentang keberadaan pengungsi Rohingnya di Jakarta, di Balai Kota,  Senin (31/8).
Perwakilan UNHCR Indonesia Mr Jefri menyampaikan permohonan maaf atas keberadaan pengungsi yang berkeliaran di Jakarta. Ia menjelaskan, saat ini ada sekitar 36 pengungsi Rohingnya di Jakarta. Sebagian mereka berada di community houses yang tersebar di empat wilayah, salah satunya di Tebet, Jakarta Selatan.
"Mereka sudah memiliki kartu UNHCR sebagai pengungsi, kami sudah menyampaikan kepada mereka untuk mematuhi peraturan yang ada di Jakarta," jelas Jefri
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu, dua pengungsi Rohingnya ditemukan anggota Satpol PP sedang berkeliaran di jalan protokol  di ibu kota. Selain itu, diantara mereka juga ada yang bersurat, meminta perhatian ke Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.