Langsung ke konten utama

Pengawasan Aktivitas Pedagang Kramat Jati Diintensifkan

Sumber: beritajakarta.com
Kecamatan Kramat Jati akan mengintensifkan pengawasan terhadap aktivitas pedagang di sepanjang Jalan Raya Bogor, dengan menempatkan seluruh petugas Satpol PP di lokasi. Langkah ini dilakukan, menyusul pemutusan aliran listrik yang digunakan pedagang untuk berjualan beberapa waktu lalu.

"Kita antisipasi dalam seminggu dengan penempatan 100 personil Satpol PP Kecamatan. Pengawasan dilakukan bergantian. Kita juga minta tambahan personil dari tingkat kota," kata Camat Kramat Jati,  Eka Darmawan, Jumat (28/8).
Dia mengatakan, jauh hari sebelum pemutusan aliran listrik pedagang, pihaknya selalu melayangkan surat teguran agar tidak berjualan di badan jalan. Namun, peringatan itu tak pernah digubris.
"Yang saya minta, fungsi jalan itu dikembalikan, itu kan jalan umum buat kendaraan. Ini sudah sering dikeluhkan masyarakat, masuk laporan. Disangka ada pembiaran. Makanya saya tidak bosan-bosannya memberikan peringatan, sudah wakunya kita lakukan penataan ruang," terang Eka.
Ditambahkan Eka, pihaknya pernah memberi sanksi tindak pidana ringan kepada pedagang dengan denda setinggi-tingginya Rp 150.000. Tapi itu, juga tidak membuat pedagang jera.
"Kita pernah lakukan penertiban terhada PKL dibarengi dengan tipiring, KTP kita tarik. Namanya pedagang nggak kapok-kapok. Karna sudah bertahun-tahun," aku Eka.
Diketahui ada sekitar 1257 pedagang yang berjualan di bahu jalan Raya Bogor Kramat Jati. Diakui Eka,  pedagang yang terdiri dari penjual ikan dan sayur-sayuran ini kebanyakan berasal dari luar wilayah Kramat Jati.
"30 persen warga Kramat Jati, sisanya warga di luar Kramat Jati, yang ada warga kita nyediain lapak. Saya cuma menjalankan aturan. Sekarang, kita ingin mengembalikan fungsi tata ruang," tandas Eka.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.