Langsung ke konten utama

Penyerapan Anggaran di Jakpus Baru 21,9 Persen

Sumber: beritajakarta.com
Meski akan memasuki triwulan keempat, namun penyerapan anggaran di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) di Jakarta Pusat masih terbilang rendah. Hingga Senin (31/8), tercatat anggaran yang terserap baru 21,9 persen dari total nilai anggaran sebesar Rp 2,2 triliun.

Wali Kota Jakarta Pusat, Mangara Pardede menyesalkan masih rendahnya penyerapan anggaran tahun 2015 ini. Karenanya ia meminta pada seluruh pimpinan SKPD/UKPD, mulai dari lurah, camat, kepala kantor, kepala bagian, hingga kepala suku dinas untuk lebih bekerja keras demi penyerapan anggaran yang maksimal.
“Sampai sekarang penyerapan anggarannya baru 21,9 persen dari total Rp 2,2 triliun,” ujar Mangara.
Sejumlah SKPD/UKPD yang penyerapan anggarannya baru dua persen atau kurang diantaranya adalah Sudin Kominfomas, Kesbangpol dan Sudin Bina Marga. Salah satu faktor penyebab minimnya penyerapan anggaran ini karena adanya proses lelang dan penagihan setiap termin, terutama pekerjaan fisik yang telah dikerjakan.
Selain itu, adanya  perubahan anggaran seperti terjadi pada Kesbangpol. Kemudian,  pengadaan barang melalui e-katalog, yang cukup memakan waktu karena harus konfirmasi ke pihak terkait secara berulang-ulang.
Untuk mengejar target penyerapan 100 persen saat Desember mendatang, pihaknya mencoba mencari tahu akar permasalahannya. Karenanya seluruh pimpinan SKPD/UKPD dikumpulkan untuk diajak rembuk bersama dan mencarikan solusinya. Jika permasalahan terjadi pada proses lelang maka harus segera diperbaiki. Selama ini masih ada perbedaan persepsi soal perlu dilelang atau tidaknya sejumlah jenis pekerjaan fisik.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Jakarta Pusat, Arifin menambahkan, penyerapan anggaran yang rendah ini menjadi bahan dari penilaian kinerja masing-masing pimpinan SKPD/UKPD.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.