Langsung ke konten utama

Hirup Asap Kebakaran, Pasutri di Bukit Duri Meninggal Dunia

Korban Kebakaran di Bukit Duri Terlalu Banyak Hirup Asap
Sumber: beritajakarta.com
Akibat terlalu banyak menghirup kepulan asap kebakaran, pasangan suami istri, Cristiyono (61) dan Martha Yuliani (59), ditemukan meninggal dunia di rumahnya di Jalan Bukit Duri Barat, Kelurahan Bukit Duri, Tebet,  Jakarta Selatan, Senin (31/8) dini 
Informasi yang dikumpulkan, diduga lupa mematikan kompor saat menghangatkan sayur, kediaman Cristiyono-Martha, sekitar pukul 00.30, dilalap si jago merah. Saat api mulai membakar rumah, keduanya diketahui sudah terlelap.
"Warga kemudian meminta bantuan pemadam kebakaran," kata Ani (39), salah seorang saksi mata.
Menurut Ani, setelah api berhasil dipadamkan, warga dan petugas pemadam menemukan dua korban sudah terbujur kaku. Keduanya diduga kuat meninggal dunia setelah menghirup asap tebal, karena tidak ditemukan tanda-tanda terbakar di tubuh korban.
"Korban meninggal karena asap, soalnya apinya nggak keliatan. Cuma asapnya banyak dan mayatnya tidak hangus. Kami menemukan korban tidur di lantai atas," ujar Ani.
Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan, Irwan mengatakan, pihaknya menerima laporan laporan pukul 12.30 dan api dapat dipadamkan pukul 01.45 dengan mengerahkan 17 unit mobil pemadam Kebakaran.
"Dugaan sementara karena pipa gas bocor dan hanya lantai satu yang terbakar, lantai dua tidak dan korban ditemukan di lantai dua, " jelas Irwan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.