Langsung ke konten utama

PT Transjakarta Diminta Terus Beli Bus

PT Transjakarta Diminta Terus Beli Bus
Sumber: beritajakarta.com
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menginstruksikan PT Transjakarta untuk terus membeli bus. Terlebih saat ini berbagai merk bus telah masuk dalam e-katalog di Lembaga Kebijakan Pengadaan barang dan jasa Pemerintah (LKPP).
"Sekarang semua sudah ada di e-katalog, Volvo, Man, Mercedes-Benz, Scania, Hino. Apa yang susah? tinggal beli," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (31/12).
Dikatakan Basuki, pihak produsen juga sudah siap untuk menyediakan ribuan bus. PT Transjakarta juga tidak perlu khawatir kekurangan uang. Karena Pemprov DKI Jakarta telah menyediakan penyertaan modal pemerintah (PMP) dan public service obligation (PSO) setiap tahunnya.
"Kenapa kamu belinya cuma 30-50. Bingung saya, beli saja seribu biji, yang Hino beli seribu, bus gandeng beli saja 300," ucapnya.
Basuki mengaku telah bertemu dengan beberapa karoseri untuk kepastian pengadaan bus. Bahkan saat ini karoseri di Unggaran, Jawa Tengah siap memproduksi satu hari satu bus gandeng.
"Saya jamin beli kalau ada di e-katalog. Dulu belum ada jaminan, sekarang saya jamin. Sekarang dia bisa produksi satu hari satu bus gandeng," kata Basuki.
Namun, Basuki ingin agar bus yang dibeli harus dirawat melalui Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM). Sehingga perawatan bisa lebih maksimal.
"Kami kontrak dengan ATPM-nya," tandasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Trotoar di Gambir Marak Parkir Liar

Sumber: beritajakarta.com Trotoar yang baru saja diperbaiki, di Jalan Balikpapan dan Jalan Hasyim Ashari, Gambir, Jakarta Pusat dipenuhi mobil yang parkir sembarangan. Hal ini jelas menggangu fungsi trotoar untuk penjalan kaki.