Langsung ke konten utama

Basuki Kirim Auditor Sebelum Keluarkan SP3 ke PT GTJ

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, pihaknya telah mengirim auditor independen untuk memeriksa PT Godang Tua Jaya (PT GTJ). Hal itu terkait wanprestasi yang dilakukan pengelola Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPSP) Bantar Gebang.  
Sumber: Beritajakarta.com
"Satu lagi kami akan panggil auditor swasta untuk periksa. Begitu dapat bukti itu kami akan keluarkan SP3 untuk pemutusan," tegas Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (30/12).
Basuki mengaku ingin mendapatkan dua bukti sebelum mengirim SP3 ke PT GTJ. Bukti tersebut akan dijadikan bahan saat pemutusan kontrak dengan PT GTJ. Bukti pertama Basuki sudah mendapatkan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
"Kami ingin dapat dua bukti, satu dari BPK sudah nyatakan wanprestasi. Kami tidak ingin setelah SP3 dikirim, malah digugat, kemudian kami kalah. Makanya kita mau ada auditor swasta untuk juga periksa," ujar Basuki.
Menurut Basuki, lahan TPST Bantar Gebang merupakan lahan milik DKI. Sehingga meskipun dilakukan pemutusan kontrak dengan PT GTJ, maka DKI tetap bisa membuang sampah di lokasi tersebut. "Bantar Gebang itu punya kami loh, bukan punya dia (PT GTJ)," kata Basuki.
Pemprov DKI Jakarta telah melayangkan SP1 kepada PT GTJ pada 25 September 2015. Akibatnya, truk-truk pengangkut sampah Jakarta sempat dihadang, baik di Kota Bekasi maupun di Kabupaten Bogor. Sempat terjadi penumpukan sampah di beberapa lokasi di Jakarta akibat hal tersebut. Sementara, SP2 telah dikirim pada tanggal 30 November 2015.
Pelayangan surat ini, lantaran PT GTJ dinilai melakukan wanprestasi. Mereka tidak membangun kewajiban fasilitas sesuai dengan kontrak. Selain itu, tipping fee yang dibayarkan oleh Pemprov DKI Jakarta terus naik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Trotoar di Gambir Marak Parkir Liar

Sumber: beritajakarta.com Trotoar yang baru saja diperbaiki, di Jalan Balikpapan dan Jalan Hasyim Ashari, Gambir, Jakarta Pusat dipenuhi mobil yang parkir sembarangan. Hal ini jelas menggangu fungsi trotoar untuk penjalan kaki.