Langsung ke konten utama

Pengelola Bantar Gebang akan Diaudit Konsultan Independen

Dinas Kebersihan DKI Jakarta berharap awal 2016 mendatang sudah miliki konsultan independen untuk mengaudit PT Godang Tua Jaya (GTJ). Nantinya, konsultan tersebut akan melakukan audit sebagai pertimbangan pemberian Surat Peringatan ketiga (SP-3) kepada PT GTJ.
 
Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Isnawa Adji mengatakan, rencana menggandeng konsultan independen agar bisa memberi pandangan yang lebih obyektif terhadap kinerja PT GTC.

Sumber: Beritajakarta.com
"Selama ini yang dipertanyakan oleh pihak GTJ soal sejauhmana evaluasi dilakukan. Makanya, sebelum memberikan SP-3, DKI akan gunakan konsultan independen," ujar Isnawa, Rabu (30/12).

Dikatakan Isnawa, sesuai klausul kerja sama, PT GTJ  selaku operator diwajibkan menyediakan teknologi gasifikasi, struktur lahan, pengelolaan kompos, dan lainnya. Namun, selama ini kewajiban tersebut tidak pernah dipenuhi.

"Konsultannya nanti dari Pemprov DKI Jakarta. Kita berharap, awal tahun depan sudah ada dan mulai diaudit sehingga bisa langsung ditindak lanjuti," tandasnya.

Seperti diketahui, Dinas Kebersihan DKI Jakarta sudah melayangkan SP-2 kepada PT GTJ, Senin (30/11) lalu. Seharusnya, sejak 30 hari SP-2 tersebut dikeluarkan, Dinas Kebersihan dapat mengeluarkan SP-3 bila pihak GTJ belum juga memenuhi kewajiban sesuai kesepakatan. 

Nantinya, bila setelah 15 hari tidak juga ada perbaikan, akan dilakukan pemutusan kontrak pengelolaan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Trotoar di Gambir Marak Parkir Liar

Sumber: beritajakarta.com Trotoar yang baru saja diperbaiki, di Jalan Balikpapan dan Jalan Hasyim Ashari, Gambir, Jakarta Pusat dipenuhi mobil yang parkir sembarangan. Hal ini jelas menggangu fungsi trotoar untuk penjalan kaki.