Langsung ke konten utama

Paripurna Reses Ketiga DPRD Dihujani Interupsi

Rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta perihal penyampaian laporan panitia penyusun inventarisasi terhadap hasil laporan masa reses ketiga pimpinan dan anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran 2015 dihujani interupsi.
Hal itu juga diamini oleh Ketua Fraksi Nasdem DPRD DKI, Bestari Barus. Dia meminta agar paripurna reses ketiga ini tidak dilakukan pada bulan Desember. Sebab banyak kegiatan, sehingga hasil reses banyak yang tidak terakomodir.Beberapa anggota dewan menganggap kompilasi hasil reses ketiga yang akan diserahkan kepada Gubernur DKI Jakarta banyak yang tidak terakomodir. "Interupsi pimpinan, banyak hasil reses yang tidak masuk ke kompilasi ini sehingga tidak terakomodir," kata Ramli Muhammad, Anggota DPRD DKI dari Fraksi Partai Golkar, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (31/12).
"Banyak hasil reses yang tidak terakomodir. Tapi saya sudah mengambil antisipasi dan menyiapkan kompilasi hasil reses sendiri," kata Bestari, kemudian menyerahkan hasil reses kepada Wakil Ketua DPRD, Triwisaksana.
Aksi Bestari yang menyerahkan hasil reses tersebut sendiri membuat anggota DPRD lainnya bereaksi. Mereka meminta agar kompilasi dimasukkan bersama-sama, dan tidak secara pribadi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Trotoar di Gambir Marak Parkir Liar

Sumber: beritajakarta.com Trotoar yang baru saja diperbaiki, di Jalan Balikpapan dan Jalan Hasyim Ashari, Gambir, Jakarta Pusat dipenuhi mobil yang parkir sembarangan. Hal ini jelas menggangu fungsi trotoar untuk penjalan kaki.