Langsung ke konten utama

Alat Pelatihan di PPKPL Condet akan Diperbarui


Sejumlah sarana prasarana untuk pelatihan pengelasan bawah air di Pusat Pelatihan Kerja Khusus Pengembangan Las (PPKPL), Condet, Jakarta Timur, segera diperbarui. Ini agar peserta pelatihan bisa mendapatkan pengetahuan dan ilmu untuk pengoperasian alat yang sekarang umum digunakan.

"Peralatan ini idealnya memang harus diperbarui seiring perkembangan zaman. Kita akan data ulang semua peralatan praktik siswa di dua BLK itu agar diperbarui dan lebih memadai atau layak," ujar Andri Yansy ah, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) DKI Jakarta, usai meninjau PPKPL Condet dan Pasar Rebo, Minggu (30/9).

Dalam kunjungan itu, Andri mendapati banyak alat yang sudah tidak layak dipergunakan. Seperti tabung gas oksigen untuk bantuan pernafasan siswa saat sedang mengelas di dalam air dan pakaian praktik untuk penyelaman.


Bahkan, pemotong besi dengan laser, mesin pemotong dengan kawat, mesin bubut/CNC usianya sudah cukup tua, karena merupakan pengadaan  tahun 1990.

Plt Kepala PPKPL Condet, Anwir Ismail mengkhawatirkan jika tidak diganti akan membahayakan keselamatan siswa saat praktik pengelasan di dalam air.

"Peralatan pengelasan listrik dalam air sudah jadul, sedangkan air penghantar listrik. Jika terjadi arus pendek, ini sangat membahayakan. Makanya perlu diperbarui seluruhnya," tandasnya.



Artikel ini tayang di - Beritajakarta.id

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.