Langsung ke konten utama

Mutu Buah dan Sayur di Pasar Kramat Jati Dicek


Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, melakukan pengecekan mutu buah dan sayuran di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur. Pengecekan dilakukan untuk melindungi masyarakat dalam mengkonsumsi buah dan sayuran yang diperdagangkan.

Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta, Darjamuni mengatakan, pengecekan dilakukan untuk melindungi masyarakat dalam mengkonsumsi buah dan sayuran yang diperdagangkan.

"Kami lakukan pengecekan terhadap buah dan sayuran di pasar tersebut yang didatangkan dari daerah," ujar Darjamuni, Kamis (27/8).

Dijelaskan Darjamuni, pengecekan dan pengujian dilakukan secara on the spot terhadap 12 sampel buah dan 35 sayuran oleh Pusat Promosi dan Sertifikasi Hasil Pertanian, Cibubur.

Beberapa sampel buah yang diuji di laboratorium antara lain, anggur dari Cina, Mesir dan Amerika. Kemudian semangka dari Lampung dan Banyuwangi serta melon dari Purwodadi.

Selanjutnya belimbing, jeruk nipis, lemon serta jeruk peras dari Medan, Batu Raja dan Banyuwangi.

Untuk Jenis sayuran antara lain bayam, kangkung, caisim, daun bawang, kembang kol, sawi, tomat, cabai merah, cabai merah keriting, cabai rawit yang berasal dari Jawa Barat, Magelang dan kota lainnya.

"Hasil uji laboratorium diketahui jika seluruh sampel buah dan sayuran aman untuk dikonsumsi masyarakat," tandasnya.



Artikel ini tayang di - Beritajakarta.id

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Trotoar di Gambir Marak Parkir Liar

Sumber: beritajakarta.com Trotoar yang baru saja diperbaiki, di Jalan Balikpapan dan Jalan Hasyim Ashari, Gambir, Jakarta Pusat dipenuhi mobil yang parkir sembarangan. Hal ini jelas menggangu fungsi trotoar untuk penjalan kaki.