Langsung ke konten utama

200 siswa SD di Jakut Ikut Sosialisasi Gemar Makan Ikan


Sebanyak 200 siswa sekolah dasar ikut sosialisasi gemar makan ikan (gemari) yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara, Kamis (27/9) di SDN 01 Tugu Selatan, Kecamatan Koja.

Pada kegiatan ini, siswa diedukasi pentingnya makan ikan melalui lagu, leaflet dan dongeng. Selain itu, mereka dibagikan paket makanan ikan olahan seperti baso dan otak-otak ikan serta udang katsu.

Sekretaris Kota Administrasi Jakarta Utara, Desy Putra menjelaskan, sosialisasi ini merupakan rangkaian kampanye peningkatan konsumsi ikan di DKI Jakarta.

"Kami sengaja menyasar siswa sekolah dasar untuk menjangkau generasi muda. Polanya pelan tapi pasti," ujar Desy Putra.

Diharapkan Desy, para pengajar di sekolah terus mensosialisasikan gemar makan ikan pada siswa. Dengan begitu, indeks konsumsi makan ikan di Jakarta Utara bisa meningkat.

Sementara Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Utara, Rita Nirmala mengungkapkan, indeks konsumsi perkapita makan ikan DKI Jakarta pada 2017 sebesar 38 masih di bawah rata-rata indeks perkapita nasional sebesar 45,27.

Diharapkannya, berbagai upaya yang dilakukan bisa meningkatkan indeks konsumsi makan ikan hingga menyamai indeks nasional.

"Kita harapkan angka nasional tahun lalu itu menjadi target kita tahun ini. Jadi 45,27 untuk tahun 2018," tandasnya.



Artikel ini tayang di - Beritajakarta.id

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.