Langsung ke konten utama

Ratusan Obat Kuat Ilegal di Cakung Disita

Sedikitnya 700-an obat kuat berbagai jenis dan merek ilegal disita petugas Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) DKI dalam razia gabungan Satpol PP, TNI/Polri, dan Sudin Kesehatan Jakarta Timur, Selasa (24/2) sore.
Pelaksana Tugas (Plt) Kasie Penyidikan BPOM DKI, Pattipeilohy, mengatakan, razia yang dilakukan di lima wilayah tersebut sesuai intruksi Gubernur DKI Jakarta. Nantinya, obat yang disita akan dimusnahkan di BPOM DKI. Ke depan, penjual obat ilegal akan dikenai sanksi dengan UU nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan. "Saat ini kita hanya mengamankan obatnya namun ke depan penjualnya akan kita jerat dengan UU dan dapat dipidana," katanya, Selasa (24/2).
Camat Cakung, Ali Murtadho mengatakan, di wilayahnya terdapat 10 titik yang menjadi target operasi. Namun diduga telah bocor sehingga petugas hanya menyita obat-obatan dari lima titik atau 5 toko. Sedangkan lima lainnya sudah tutup.
"Dari 10 titik yang ditarget, kita hanya mampu menyita di 5 titik. Namun besok 5 titik tersebut akan kita tindaklanjuti. Mereka umumnya berjualan dengan cara menyewa kios, tidak ada yang menggelar lapak kaki lima," ujar Ali Murtadho, saat memimpin razia.
                          

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Trotoar di Gambir Marak Parkir Liar

Sumber: beritajakarta.com Trotoar yang baru saja diperbaiki, di Jalan Balikpapan dan Jalan Hasyim Ashari, Gambir, Jakarta Pusat dipenuhi mobil yang parkir sembarangan. Hal ini jelas menggangu fungsi trotoar untuk penjalan kaki.