Langsung ke konten utama

Basuki Bentuk Unit Pengendalian Gratifikasi

Untuk mencegah tindak korupsi, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama membentuk Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG). Berdirinya UPG ini juga dimotori Indonesia Corruption Watch (ICW). Keberadaan UPG diresmikan Basuki di Balai Agung, Balaikota DKI Jakarta, Rabu (25/2). Turut hadir dalam acara tersebut Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik.
“Kita harus punya keyakinan, kalau Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu kita baik, tidak dipungut orang, warga Jakarta juga akan sejahtera," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki di Balaikota DKI, Rabu (25/2).Pada kesempatan itu, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama yakin jika suatu negara bebas dari korupsi tentu rakyatnya akan sejahtera.
Ia mengatakan, penghasilan yang diterima setiap bulan tidak menentukan seseorang dapat bertindak korupsi atau tidak.  Namun, jika gaji yang diperoleh terlalu kecil hingga tidak dapat menyekolahkan anak, mungkin berdampak pada orang tersebut mencuri.
“Makanya saya bilang, ini mesti satu keseimbangan. Tapi kalau gaji Anda ingin punya istri banyak, mobil banyak ya nggak bisa. Ini soal keserakahan kan. Kita buat keseimbangan, pengawasan harus jalan, hukuman mesti jelas," katanya.
Mantan Bupati Belitung Timur ini optimistis, PTSP yang telah diterapkan Pemprov DKI Jakarta akan berjalan baik.  "Pelayanan baik maka ekonomi akan tumbuh. Itu sesuai teorinya. Ini akan terus tumbuh akan memberikan kesejahteraan buat warga," tuturnya.
Basuki menambahkan, kehadiran UPG selain menangani gratifikasi juga akan mendalami masalah APBD DKI 2015. "Kita sudah temukan kok ada persoalan yang tidak diisi oleh SKPD, tapi mendadak diperbaiki diisi nggak tahu oleh siapa‎. Temuan BPKP juga menemukan adanya anggaran siluman datang tiba-tiba,“ tambahnya.
Sementara itu, Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik mengatakan, Indonesia bisa lebih maju dan menyejahterakan rakyatnya jika berani melawan serta memberantas korupsi. "Kita dukung pemberantasan korupsi di Indonesia, termasuk dalam jajaran birokrasi di Jakarta," katanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Asian Games, 28 Cabor Dipertandingkan di Jakarta

Kota Jakarta bersama Pelembang akan menjadi tuan rumah penyelanggaraan Asian Games 2018 mendatang. Dari 36 cabang olahraga (cabor) yang dipertadingkan, 28 diantaranya akan dilangsungkan di Jakarta. Sementara sisanya akan digelar di Palembang. "Insya Allah ada 28 cabor digelar di Jakarta, totalnya ada 36 cabor. Jadi sisanya 8 cabor dilangsungkan di Palembang," ujar Sylvi, sapaan akrabnya, di Balaikota DKI Jakarta, Senin (30/3).Deputi Gubernur DKI Jakarta bidang Kebudayaan dan Pariwisata, Sylviana Murni mengatakan menuturkan, sebanyak 28 cabor Asian Games akan digelar di Jakarta. Namun, dari jumlah itu sebagian diantaranya akan digelar di daerah sekitar Jakarta seperti, Jawa Barat dan Banten. Dia menyebutkan, Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) DKI akan melakukan rehab, baik ringan, berat maupun total terhadap venue yang ada. Sedangkan untuk Stadion BMW, ditambahkan Sylvi, nantinya hanya akan dijadikan alternatif venue. "Stadion BMW jadi alternatif venue. Un...

Pembangunan Tanggul Pantura Jakarta untuk Kurangi Banjir

Banjir di Jakarta belum dapat terselesaikan sebelum pembangunan tanggul di pantai utara Jakarta selesai. Sebab saat ini tanggul yang ada hanya setinggi 2,8 meter, masih di bawah gelombang rob yang mencapai tiga meter.

6 Mobil Mewah Terjaring Razia di Jakut

Sumber: beritajakarta.com Jajaran Kepolisian Satuan Lalu Lintas Jakarta Utara menggelar Operasi Patuh Jaya 2015 sejak Rabu (27/5) kemarin. Hasilnya, enam mobil mewah tanpa surat alias bodong dan puluhan kendaraan lainnya terjaring razia. "Pengemudi beralasan, mobil-mobil baru tersebut akan dikirim keluar kota. Kalau bisa menunjukan surat-surat ya nanti kita lepas, kalau tidak bisa ya kita tilang," kata Sudarmanto, Kamis (28/5). Kasatlantas Jakarta Utara, AKBP Sudarmanto mengatakan, mobil mewah yang terjaring karena tidak dilengkapi surat yakni Lotus, Mercy,Pajero, Harier, Fort Ranger, dan Land Cruiser Prado. Pihaknya, kata Sudarmanto, mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir dengan operasi yang digelar asal mentaati tata tertib berlalu lintas. "Masyarakat tidak perlu takut adanya razia. Ini diperuntukkan  untuk keselamatan masyarakat sendiri," tandasnya.