Langsung ke konten utama

Pemprov DKI Jadi Pionir Program Open Data

Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi akhir-akhir ini membuat masyarakat dapat dengan mudah memperoleh informasi. Terlebih, soal keterbukaan informasi publik di Indonesia telah diatur dalam UU No 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. 
Pemprov DKI sendiri setidaknya telah mengupload 360 set data, termasuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang bisa dengan mudah diakses di portal opendata.go.id.Memperingati hari open data sedunia yang jatuh pada 21 Februari lalu, Pemprov DKI Jakarta mengajak masyarakat, pihak swasta, dan pemerintah daerah lainnya untuk mendukung program open data.
‎"Kita di Jakarta tidak kurang dari 360 set data sudah kita publish dan itu bisa diakses oleh umum. Dari 360 data ini salah satunya sudah kita upload data APBD di opendata.go.id‎," ujar Tuti Kusumawati, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapeda) DKI J
akarta usai menghadiri talk show bertajuk, Peran Penyedia dan Pengguna Data untuk Keberlangsungan Komunitas Open Data Nasional di Ruang Pola, Gedung Blok G, Lantai 2, Balaikota, Selasa (25/2).
Dikatakan Tuti, di tingkat pemerintah daerah, Pemprov DKI bisa disebut sebagai pionir karena telah mulai melangsungkan program Open Data Nasional sejak 2014. Hal tersebut dilakukan semata-mata untuk menciptakan pemerintahan yang transparan dan akuntabel.
"Semua ini adalah awal dari perjalanan data terbuka. Jakarta pionir open data di Indonesia," tuturnya.
Menurut Tuti, dari jumlah set data yang sudah diupload, Jakarta menempati urutan keenam jika dibandingkan kota-kota di negara maju dunia seperti Seoul dan Roma.
"Saya lupa lagi kotanya, tapi Jakarta itu berada di urutan keenam jika dilihat dari jumlah data yang telah diupload masing-masing negara," katanya.
Tuti juga menyerukan kepada seluruh pegawai di lingkungan Pemprov DKI, masyarakat dan swasta agar mengoptimalkan dan menerapkan pemanfaatan data dalam bekerja. Sehingga, setiap pekerjaan yang dilakukan nantinya disahkan atau diakui berdasarkan data dan fakta.
"Kami atas nama institusi menyambut baik acara talk show seperti ini yang kami harapkan bisa untuk sharing pengetahuan terkait pengelolaan data," tandasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Trotoar di Gambir Marak Parkir Liar

Sumber: beritajakarta.com Trotoar yang baru saja diperbaiki, di Jalan Balikpapan dan Jalan Hasyim Ashari, Gambir, Jakarta Pusat dipenuhi mobil yang parkir sembarangan. Hal ini jelas menggangu fungsi trotoar untuk penjalan kaki.