Langsung ke konten utama

Djarot Minta Moge Milik Dishub Tetap Dirawat

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidajat memberikan pengarahan kepada jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang berkantor di Dinas Teknis, Jl Jati Baru, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (26/2). Pada kesempatan itu, Djarot juga menyempatkan diri berkeliling meninjau kantor Dinas Teknis Pemprov DKI Jakarta. Saat berkeliling, Djarot terlihat didampingi sejumlah kepala dinas yang berkantor di Dinas Teknis. 
Saat meninjau kantor Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, perhatian Djarot tertuju kepada 20 motor gede (moge) milik Dishub DKI yang terparkir. Sebelumnya, moge tersebut digunakan untuk mengawal kendaraan yang digunakan Gubernur, Wakil Gubernur, Sekretaris Daerah (Sekda) dan Ketua DPRD DKI.
Namun, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama kini melarang para pejabat di lingkungan Pemprov DKI dikawal oleh petugas Dishub DKI menggunakan moge. Basuki justru memerintahkan moge tersebut digunakan untuk keadaan darurat seperti mengawal mobil pemadam kebakaran atau mobil ambulans.
"Walau tidak digunakan, harus tetap dirawat untuk kebutuhan darurat. Bisa juga digunakan untuk event khusus. Sebentar lagi kan ada Konfrensi Asia Afrika dan Asian Games, koordinasi dengan Polda Metro. Kalau mereka butuh bisa digunakan. Sayang ini kalau rusak," ujar Djarot, Kamis (26/2).
Djarot juga mengunjungi loket pengurusan pengambilan mobil yang diderek karena parkir liar. Loket tersebut berada di lantai dasar gedung Dishub DKI. 
Kepada Djarot, Kepala Dishub DKI, Benjamin Bukit menuturkan, selama empat bulan operasi derek liar dilakukan, pihaknya mengumpulkan Rp 1,1 miliar dari 1.200 kendaraan yang terjaring razia.
Selanjutnya, Djarot juga mengunjungi kantor Dinas Perindustrian dan Energi DKI. Di tempat ini, Djarot diperkenalkan dengan dua motor listrik produksi Dinas Perindustrian dan Energi. Kedua motor listrik yang masing-masing memiliki ukuran kecil dan sedang itu pun dijajal oleh Djarot.
Tak hanya itu, Dinas Perindustrian dan Energi DKI juga memperkenalkan kantong plastik yang terbuat dari singkong yang mudah terurai.
"Plastik ini bagus, disitribusikan saja ke warung-warung dan pasar. Jadi, bisa menggantikan plastik yang sampai 100 tahun baru terurai," tandasnya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Trotoar di Gambir Marak Parkir Liar

Sumber: beritajakarta.com Trotoar yang baru saja diperbaiki, di Jalan Balikpapan dan Jalan Hasyim Ashari, Gambir, Jakarta Pusat dipenuhi mobil yang parkir sembarangan. Hal ini jelas menggangu fungsi trotoar untuk penjalan kaki.