Langsung ke konten utama

Djarot: Mayoritas Pemukiman Padat Tidak Sehat

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidajat mengakui masih banyak pemukiman padat penduduk di ibu kota yang mayoritas lingkungannya tidak sehat.
Menurut mantan Walikota Blitar ini, umumnya bangunan di Kelurahan Karang Anyar memiliki ukuran 2x3 meter persegi serta 3x4 meter persegi. Jarak antara satu bangunan dengan bangunan lainnya sangat berdekatan sehingga sangat minim ruang terbuka. Kondisi ini dinilai sangat tidak baik untuk kesehatan."Banyak pemukiman padat seperti ini di Jakarta dan ini tidak sehat," kata Djarot usai memberikan bantuan untuk korban kebakaran di Jalan D,Karang Anyar, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Selasa (24/2).
Atas semua masalah pemukiman ini, kata Djarot, pihaknya akan menggelar rapat khusus dengan pihak terkait. Ia mengaku tidak mau mengambil keputusan gegabah sehingga merugikan warga.
"Kita akan rapatkan khusus. Apakah kita revitalisasi, akan kita pikirkan entah kampung deret atau pindah ke rumah susun sederhana sewa (rusunawa) dan ini butuh suatu pemikiran," ujar Djarot.
Dikatakan Djarot, saat ini pihaknya tengah fokus membantu korban kebakaran. Salah satunya membangun tempat pengungsian yang layak serta menjamin pendistribusian bantuan secara merata.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Trotoar di Gambir Marak Parkir Liar

Sumber: beritajakarta.com Trotoar yang baru saja diperbaiki, di Jalan Balikpapan dan Jalan Hasyim Ashari, Gambir, Jakarta Pusat dipenuhi mobil yang parkir sembarangan. Hal ini jelas menggangu fungsi trotoar untuk penjalan kaki.