Puskesmas Kelurahan Pulogebang yang terletak di Cakung, Jakarta Timur, kondisinya memprihatinkan. Bentuk fisik bangunan lama dan berlantai satu, sangat sempit dan membuat pasien yang berobat harus rela berdesak-desakan.
Setiap hari puluhan warga harus berdesakan di teras puskesmas untuk antre. Tak jarang pula, warga harus berdiri di pelataran parkir untuk menunggu penggilan petugas loket. Puskesmas yang memiliki luas bangunan 200 meter persegi ini berada satu areal dengan kantor kelurahan Pulogebang.
Rata-rata setiap hari 150-200 pasien yang berobat dengan dilayani 14 petugas. Minimnya ruangan, membuat pasien harus berdesakan. Kondisinya memang begini, sempit dan pasiennya sangat banyak. “Idealnya, memang untuk Pulogebang, puskesmasnya ada dua seperti di Penggilingan”, ujar Ida Pranawati, Kepala Puskesmas Pulogebang.
Ia berharap Pemprov DKI merehab total puskesmas ini menjadi 3-4 lantai. Atau memindahkan ke lokasi lain yang lebih luas. Sebab jika Terminal Pulogebang dioperasikan, diprediksi pasiennya akan bertambah banyak.
Menurut Kasudin Kesehatan Jakarta Timur, Iwan Kurniawan, Puskesmas Pulogebang sudah diusulkan untuk direhab total pada 2016 mendatang. Saat ini sudah masuk perencanaan teknis. Rencananya akan direhab total dan memiliki 2 lantai. Soal berapa anggarannya, kita belum tahu karena baru masuk perencanaan dan usulan. Idealnya, Puskesmas Kelurahan Pulogebang dipindah ke lahan yang lebih luas. Namun, pihaknya belum menemukan lahan pengganti.
Diakui salah seorang warga setempat, Soleha (40), dia harus antre lama untuk mendapatkan perawatan. Selain itu ruang berobatnya juga sangat sempit. “Kalau mau tidak antre, harus datang lebih pagi jam 07.00-an untuk ambil nomor antrean.
Komentar
Posting Komentar