Langsung ke konten utama

Djarot Minta Bangunan Tua Dibongkar

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidajat melakukan blusukan ke kantor Dinas Teknis di Jalan Jati Baru, Jakarta Pusat, Kamis (26/2). Melihat banyak gedung-gedung tua yang ada, mantan Walikota Blitar itu meminta agar dibongkar. Nantinya lahan bekas bangunan akan dijadikan ruang terbuka hijau (RTH) dan lahan parkir.
"Daripada renovasi memerlukan biaya mahal, karena banyak yang bocor, berlumut, lebih baik dibongkar dan ratakan dengan tanah. Lahannya bisa dijadikan RTH, resapan air, dan parkir," kata Djarot.Setibanya di kantor Dinas Teknis, Djarot langsung melihat kondisi gedung yang ditempati oleh Dinas Bina Marga dan Dinas Tata Air. Bangunan gedung yang sudah tua, terlihat tidak terawat. Cat dinding bangian luar banyak yang sudah mengelupas. Selain itu, beberapa sudut gedung juga terlihat berlumut.
Masih di area yang sama, saat ini tengah dibangun gedung setinggi 16 lantai, yang dikerjakan oleh Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI. Ada tiga satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang akan menempati gedung tersebut. Ketiganya yakni Dinas Bima Marga, Dinas Tata Air, dan Dinas Penataan Kota. Saat ini ketiga dinas tersebut masih menempati gedung lama yang akan dirobohkan. "Makanya sekarang kan lagi dibangun gedung baru, sehingga ke depan akan kita integrasikan dinas-dinas itu di satu gedung," ucapnya.
Selain itu, Djarot juga memerintahkan agar kendaraan tua yang sudah tidak terpakai untuk dipindahkan. Karena selain terlihat kumuh juga membuat lahan menjadi sempit. "Ini mobil punya dinas mana? Dipindahkan saja kalau sudah tidak terpakai. Sudah sampai kempes begitu kok didiamkan saja," tegurnya.
Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Jakarta, Ika Lestari Aji mengatakan, pada akhir Maret mendatang gedung baru sudah siap untuk soft launching. Dinas Penataan Kota akan menempatinya terlebih dahulu. Saat ini proses pembangunannya sudah memasuki tahap penyelesaian. "Nanti gedung bekas mereka akan kita bongkar memang. Tapi setelah semua pindah ke gedung yang baru," kata Ika, yang mendampingi Djarot.
Dikatakan Ika, untuk bangunan yang semula digunakan oleh Dinas Tata Air dan Dinas Bina Marga, tidak semuanya dibongkar. Melainkan hanya bagian belakangnya saja. Sementara untuk bangunan depan tetap dipertahankan dan dilakukan renovasi. "Untuk yang ditempati oleh Dinas PU, hanya dibongkar belakangnya saja," ucapnya.
Selain itu, gedung yang saat ini ditempati oleh Dinas Perhubungan juga akan dibongkar. Nantinya Dinas Perhubungan akan pindah ke gedung yang saat ini ditempati oleh Dinas Pelayanan Pajak di Jalan Abdul Muis, Jakarta Pusat. "Gedung Dinas Perhubungan juga akan dibongkar dan dijadikan lahan parkir. Mereka pindah ke Jalan Abdul Muis," katanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Trotoar di Gambir Marak Parkir Liar

Sumber: beritajakarta.com Trotoar yang baru saja diperbaiki, di Jalan Balikpapan dan Jalan Hasyim Ashari, Gambir, Jakarta Pusat dipenuhi mobil yang parkir sembarangan. Hal ini jelas menggangu fungsi trotoar untuk penjalan kaki.