Langsung ke konten utama

Perda Penambahan Modal Dasar Tiga BUMD Disahkan


Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) menyetujui Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) mengenai penambahan modal dasar tiga Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) menjadi Perda melalui Rapat Paripurna yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Triwisaksana.

Adapun ketiga BUMD yang akan mendapatkan penambahan modal dasar melalui penyertaan modal daerah (PMD) masing-masing yakni, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dari Rp 10 triliun menjadi Rp 30 triliun, dan PD Pembangunan Sarana Jaya dari Rp 2 triliun menjadi Rp 10 triliun. Sementara, untuk PT MRT Jakarta dari Rp 14,6 triliun menjadi Rp 40,7 triliun.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, dengan adanya penambahan modal dasar untuk ketiga BUMD tersebut diharapkan pembangunan hunian DP 0 Rupiah Solusi Rumah Warga (Samawa), ITF Sunter, Stadion Sepak Bola Jakarta, hingga pembangunan MRT dan LRT fase berikutnya dapat berjalan dengan baik.

"Itu semua adalah proyek-proyek besar yang harus dikelola dengan baik. Ketiga BUMD itu mendapatkan amanah dari Pemprov DKI untuk melaksanakan tugas-tugas besar," ujar Anies, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (27/12).

Anies menegaskan, dengan adanya keputusan tersebut maka pada tahun 2019, semua proyek harus dapat dimulai dan diselesaikan dengan kualitas yang baik, serta sesuai target penyelesaian maupun anggaran yang sudah ditetapkan.

"Sudah ada landasan hukum, jadi bisa secepatnya kita melakukan eksekusi semua program yang sudah direncanakan," tandasnya.




Artikel ini tayang di - Beritajakarta.id

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.