Langsung ke konten utama

Pemkot Jakbar Galang Donasi untuk Korban Tsunami


Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Barat menggelar penggalangan dana bagi para korban tsunami di Banten dan Lampung Selatan. Hasilnya, uang tunai sebesar Rp 171 juta dan 200 dolar AS terkumpul dari penggalangan dana tersebut.

Wali Kota Jakarta Barat, Rustam Effendi mengatakan, pengumpulan dana ini merupakan aksi spontan sebagai bentuk kepedulian dan solidaritas bagi para korban. Tercatat ratusan orang meninggal, terluka, belum ditemukan dan ribuan lainnya terpaksa mengungsi karena kehilangan tempat tinggal.

"Di antara korban ada warga Jakarta Barat. Alhamdulillah penggalangan dana saweran lagu Koes P lus terkumpul Rp 90 juta dan 200 dolar AS, ditambah Bazis sebesar Rp 81 juta," ujarnya, Minggu (29/12).

Selain menghimpun donasi, Rustam mengajak para pejabat dan tokoh masyarakat yang hadir untuk melakukan doa bersama bagi korban terdampak tsunami.

Selanjutnya, dijelaskan Rustam, kegiatan malam silaturahmi yang dihadiri pejabat Pemkot Jakarta Barat dengan masyarakat bertujuan merekatkan silaturahmi jajarannya dengan masyarakat. Kegiatan juga dihadiri unsur pimpinan Forkopimko, seperti Kapolres Jakarta Barat Kombes Pol Hengky Haryadi, Dandim 0503/JB Letkol (Kav) Henry Masengi, dan Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Barat Patris Yusrian Jaya.

Pada kesempatan itu, Rustam juga menyampaikan apresiasi terhadap jajarannya atas kerja keras mereka sehingga Pemkot Jakarta Barat mampu meraih sejumlah prestasi seperti penghargaan Komnas Anak Award, Lomba sekolah sehat tingkat nasional tahun 2018, Adiwiyata Mandiri, penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) tahun 2018 dan juara umum lomba STQ tingkat provinsi DKI Jakarta Tahun 2018. Prestasi tersebut menurut Rustam juga merupakan andil dari para pendahulunya.

Meski demikian Rustam mengingatkan jajarannya agar tidak cepat puas terhadap prestasi yang telah diraih. Sebab, masih banyak pekerjaan yang perlu dioptimalkan untuk mewujudkan Jakarta Barat menjadi kota yang maju dan bahagia warganya seperti visi Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

"Banyak permasalahan yang perlu segera kita selesaikan. Tapi seberat apapun bisa terselesaikan kalau didukung dan dibantu semua pihak," tandasnya.



Artikel ini tayang di - Beritajakarta.id

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Bahagianya Peserta Itsbat dan Nikah Massal

Suasana suka cita dan haru menyelimuti pasangan-pasangan yang menjadi peserta itsbat dan nikah massal yang difasilitasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Ya, bertepatan dengan malam Tahun Baru, sebanyak 574 pasangan mengikuti itsbat dan nikah massal di Park and Ride Thamrin 10, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Perasaan bahagia di antaranya diungkapkan oleh pasangan termuda Jimmy (19) dan Rizka (19) yang telah resmi menjadi suami istri. Jimmy yang tercacat sebagai warga Cikini, Jakarta Pusat mengatakan, dirinya sangat terkesan dan beterima kasih kepada Pemprov DKI yang telah memfasilitasi nikah massal tanpa dipungut biaya alias gratis. "Keluarga dan teman-teman juga ikut hadir, saya sangat berbahagia sekali," ujarnya, Senin (31/12) malam. Sementara Rizka, istri Jimmy menuturkan, berbagai keperluan, termasuk mahar telah disiapkan oleh Pemprov DKI. "Alhamdulillah, pernikahan kami disaksikan langsung oleh Pak Gubernur dan keluarga," ungkapnya. Ke