Langsung ke konten utama

Pemprov DKI Serahkan 3.070 Kartu Pekerja


Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyerahkan 1.564 Kartu Pekerja kepada warga yang berpenghasilan sebesar upah minimum provinsi (UMP) dari total yang telah diserahkan sebanyak 3.070 Kartu Pekerja.

Anies mengatakan, Kartu Pekerja dapat digunakan untuk mengakses Transjakarta gratis hingga membeli bahan pokok bersubsidi. Sehingga dapat meringankan beban kebutuhan hidup dari penerima.

"Penerbitan dan  penyerahan kartu pekerja ini adalah komitmen Pemprov DKI untuk memastikan bahwa para pekerja di DKI berpenghasilan sekitar UMP bisa mendapatkan fasilitas tambahan. Agar taraf hidupnya bisa lebih baik," kata Anies Baswedan, usai penyerahan Kartu Pekerja, di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur, Senin (31/12).

Nantinya dapat digunakan untuk belanja di Jak Grosir Pasar Induk Kramat Jati atau pasar tradisional lainnya dengan harga murah. Sehingga kebutuhan hidup dapat tercukupi.

"Dengan program subsidi ini kita berharap bisa menampung kebutuhan hidup sehari-hari dari pekerja," lanjut Anies

Sementara, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DKI Jakarta, Andri Yansyah mengatakan, saat ini data yang sudah masuk dari 212 perusahaan.

"Hari ini kita menyerahkan 1.564 kartu pekerja secara bersamaan di lima wilayah Ibukota. Sehingga total kartu yang telah diserahkan ke pekerja sampai hari ini sebanyak 3.070  kartu," tandasnya.



Artikel ini tayang di - Beritajakarta.id

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.