Langsung ke konten utama

DPRD Dorong Kebijakan Ganjil Genap Diteruskan


Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta mendorong kebijakan pembatasan lalu lintas melalui ganjil-genap diteruskan pada tahun depan.

Kebijakan yang akan berakhir pada 31 Desember 2018 ini dinilai cukup efektif mengurai kemacetan di DKI Jakarta.

Sekretaris Komisi D DPRD DKI Jakarta, Pandapotan Sinaga mengatakan, perpanjangan ganjil genap diperlukan. Mengingat, dari data PT Jasa Marga, kendaraan roda empat yang melintas di DKI Jakarta mencapai 85.827 unit.

"Kita mendukung ganjil genap. Tapi harus perhatikan juga transportasi umum. Percuma kalau nanti warga mau beralih, tapi transportasinya tidak memadai," ujarnya, Rabu (26/12).

Menurut Pandapotan, kebijakan ganjil genap dapat mendorong warga beralih dari kendaraan pribadi menuju angkutan umum. Terlebih moda transportasi Moda Raya Terpadu (MRT) dan Light Rail Transit (LRT) akan beroperasi pada 2019 mendatang.

"Maka itu, MRT dan LRT harus dipercepat. Transportasi di Jakarta perlu diperbanyak supaya warga pindah ke transportasi umum," tandasnya.



Artikel ini tayang di - Beritajakarta.id

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.