Langsung ke konten utama

Dinas PE Pasang Lampu PJU dengan Tiang Gendong


Dinas Perindustrian dan Energi (PE) DKI Jakarta memasang lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) dengan metode penggunaan tiang gendong. Metode tersebut diaplikasikan untuk memperbaiki estetika jalan-jalan dan trotoar di Ibukota.

Kepala Bidang Pencahayaan Kota Dinas PE DKI Jakarta, Syamsul Bakhri mengatakan, pemasangan lampu PJU dengan tiang gendong dilakukan di Jalan Ahmad Yani sebanyak 200 titik, Jalan Yos Sudarso 114 titik, Jalan RE Martadinata 171 titik, dan Jalan Akses Rusun Pesakih terdapat 100 titik.

Untuk pemasangan lampu PJU dengan tiang gendong di Jalan Ahmad Yani dianggarkan sebesar Rp 3,9 miliar, Jalan Yos Sudarso Rp 3,6 miliar, Jalan RE Martadinata Rp 4,6 miliar, dan di Jalan Akses Rusun Pesakih mencapai Rp 1,7 miliar.

"Pemasangan di Jalan RE Martadinata, Jalan Yos Sudarso, dan Jalan Akses Rusun Pesakih sudah selesai. Sedangkan, di Jalan Ahmad Yani ditargetkan selesai pekan ini," ujarnya, Selasa (18/12).

Syamsul Bakhri menjelaskan, lampu PJU dengan tiang gendong memiliki dua cabang yang dilengkapi dua lampu berjenis Light Emitting Diode (LED).

"Lampu yang menyorot ke jalan berdaya 200 watt dan lampu yang mencahayai trotoar atau pedestrian berdaya 80 watt. Selain lebih hemat energi, estetika menjadi semakin baik," tandasnya.



Artikel ini tayang di - Beritajakarta.id

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.