Langsung ke konten utama

Dinas KUKMP Renovasi Ringan 22 Lokbin dan Loksem


Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah serta Perdagangan (KUKMP) DKI Jakarta melakukan renovasi ringan 22 lokasi sementara (Loksem) dan lokasi binaan (Lokbin) di Ibukota.

Kepala Dinas KUKMP DKI Jakarta, Adi Ariantara merinci, di Jakarta Timur terdapat 10 Loksem dan satu Lokbin yang direnovasi ringan dengan anggaran Rp 2,4 miliar, dan di Jakarta Selatan ada dua Loksem diperbaiki menggunakan alokasi biaya Rp 406 juta.

"Jakarta Barat terdapat empat Loksem dengan anggaran renovasi ringan Rp 4,2 miliar, dan di Jakarta Pusat ada satu Loksem dan empat Lokbin yang diperbaiki menggunakan anggaran senilai Rp 13 miliar," ujarnya, Selasa (18/12).

Adi menjelaskan, dari keseluruhan renovasi ringan Loksem dan Lokbin tersebut, beberapa di antaranya sudah selesai. Sementara, untuk yang belum rampung bobot pengerjaannya rata-rata sudah mencapai 90 persen.

"Targetnya, Desember ini semua sudah sel esai. Selama proses pengerjaan, para pedagang direlokasi sementara ke tempat yang tak jauh dari Loksem maupun Lokbin," terangnya.

Adi menambahkan, perbaikan Loksem dan Lokbin tersebut dilakukan untuk lebih memberikan rasa aman dan nyaman bagi para pedagang maupun pengunjung yang datang.

"Kalau tempatnya baik akan lebih banyak menarik minta pengunjung untuk datang. Sehingga, pendapatan pedagang bisa semakin meningkat," tandasnya.


Artikel ini tayang di - Beritajakarta.id

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.