Langsung ke konten utama

11.473 Warga di Jakbar Telah Ikuti Pelatihan Kewirausahaan


Sebanyak 11.473 warga dari delapan kecamatan di Jakarta Barat telah mengikuti pelatihan program Pengembangan Kewirausahaan Terpadu (PKT) tahun 2018.


Kepala Sudin Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah serta  Perdagangan (KUKMP) Jakarta Barat, Nuraeni Silviana menuturkan, total warga Jakarta Barat yang telah mendaftarkan diri untuk mengikuti pelatihan kewirausahaan sebanyak 17.722 orang. Dari jumlah total tersebut, 11.473 orang telah mengikuti pelatihan. 


 "11.473 warga yang telah mengikuti pelatihan program PKT 2018. Mereka berasal dari delapan kecamatan," ujarnya, Jumat (14/12).


Dijelaskan Nuraeni, dari total warga yang telah mengikuti pelatihan tersebut, 1.137 telah mengikuti tahapan pendampingan, serta 904 anggota telah difasilitasi dalam mengurus Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK).


Selanjutnya, sebanyak 1.242 anggota diikutsertakan dalam kegiatan bazar yang digelar di tingkat kecamatan maupun kotamadya, 565 anggota  mengikuti pelaporan keuangan dan 12 anggota difasilitasi untuk mengajukan permodalan melalui perbankan.


"Jumlah itu telah melampaui target yang telah ditentukan yaitu 1.000 peserta selama tahun 2018," jelasnya.


Ia menambahkan, sebanyak 50 persen dari 11.473 peserta pelatihan itu merupakan wirausahawan pemula.


"Yang jelas, kami akan terus mendampingi dan menfasilitasi para pengusaha pemula ini," tandasnya.



Artikel ini tayang di - Beritajakarta.id

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.