Langsung ke konten utama

Sudin KUKMP Jakbar Bakal Gelar Pop Up Market di Sentra Primer Barat


Suku Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah serta Perdagangan (Sudin KUKMP) Jakarta Barat akan menggelar Pop Up Market di kawasan Sentra Primer Barat, Kembangan.

Kepala Sudin KUKMP Jakarta Barat, Nuraeni Sylviana mengatakan, Pop up Market tersebut akan diselenggarakan selama tiga hari dalam sepekan, mulai Jumat hingga Minggu, pukul 14.00 - 23.00.

"Pop Up Market ini menjadi salah satu solusi penanganan pedagang kaki lima (PKL) agar tetap bisa menjalankan kegiatan usahanya tanpa melanggar peraturan," ujarnya, Rabu (31/10).

Sylvy menjelaskan, pihaknya akan menyediakan 50 tenda bongkar pasang untuk menampung UKM yang menjadi peserta program Pengembangan Kewirausahaan Terpadu atau One Kecamatan One Center for Entrepreneurship (OK OCE).

"Mereka akan secara bergiliran berjualan produk kuliner maupun non kuliner dalam setiap satu kali kegiatan," terangnya.

Menurut Sylvi, hingga saat ini di Jakarta Barat terdapat 4.000 pedagang yang telah dibina melalui program Pengembangan Kewirausahaan Terpadu. Mereka nantinya akan difasilitasi agar bisa mengikuti program Pop Up Market.

"Kami akan memfasilitasi pedagang atau UKM yang memiliki KTP DKI dan mengikuti pembinaan yang digelar Sudin KUKMP Jakarta Barat," tandasnya.



Artikel ini tayang di - Beritajakarta.id

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.